Gunawan mengaku memang diminta untuk datang mencarinya. Kerabat lain bernama Anca, lebih dulu berhasil menyelamatkan diri. Berbekal informasi dari Anca itulah Gunawan pergi seorang diri.
Bagaimana Gunawan bisa menemukan bangunan tempat Zainal berada? Sementara Gunawan mengaku belum pernah melihat bangunan itu sebelumnya. Apalagi posisi bangunan telah bergeser puluhan meter dari posisi semula. Dengan permukaan tanah yang tidak lagi berbentuk. Belum lagi malam itu gulita menyelimuti Kelurahan Petobo. Tak tahu dimana ia harus mulai mencari.
Namun Gunawan mengaku atas petunjuk Tuhan, nalurinya seolah digerakkan untuk mulai memanggil nama Zainal tepat di depan sebuah bangunan sarang walet. Bangunan berlantai dua tempat Zainal dan kerabatnya bernama Idris terjebak.
Satu-satunya petunjuk yang ia ingat dari Anca saat melakukan pencarian adalah rumah yang di depannya tumbuh sebatang pohon kelapa. Maka sesampainya di Petobo, ia hanya mencari rumah yang memiliki pohon kelapa di depannya.
“Tidak tau juga kenapa. Begitu saya mulai berjalan di atas gundukan gundukan tanah dan atap atap rumah. Saya langsung melihat ada pohon kelapa di depan sebuah rumah. Disitulah saya mulai berteriak memanggilnya,”sebut Gunawan.
Sebulan lebih berlalu, kini Zainal masih menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Makassar Sulawesi Selatan.
Dihubungi Palu Ekspres, Zainal menyebut kondisinya mulai pulih. Dan saat ini sudah mulai latihan berjalan. Tim dokter memvonis terjadi pergeseran tulang dibagian pangkal pahanya.Hingga membuatnya sulit berdiri dan berjalan.
Diapun mulai menceritakan kembali kisahnya selamat dari bencana maha dahsyat itu. Saat terjadi gempa, dirinya bersama tiga kerabat masih berada dalam bangunan. Mereka berempat kemudian lari keluar menuju halaman rumah. Saat itu tanah tempat bangunan berdiri ia rasakan telah bergerak. Mulai terbawa arus likuifaksi.
Entah mengapa kerabatnya bernama Idris kembali masuk ke dalam rumah. Iapun dengan gerakan refleks mengikutinya. Namun sayang setelah berada di dalam rumah, lumpur mulai bergejolak kencang. Tak sempat lagi mereka berlari keluar.