Petobo dan Balaroa, Seolah Menjadi Pusat Wisata Baru

  • Whatsapp
IMG-20181104-WA0022

PALU EKSPRES, PALU – Bencana likuifaksi menjadi hal baru di telinga masyarakat Indonesia setelah mendera Kota Palu dan Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. Dampaknya sungguh mengerikan. Meratakan bangunan hingga berkeping. Memunculkan bongkahan tanah tidak berbentuk setinggi gunung. Menelan ribuan jiwa dan menggeser bentangan alam.

Dampak likuifaksi masih terlihat jelas di Kelurahan Petobo Kecamatan Palu Selatan dan Kelurahan Balaroa Kecamatan Palu Barat Kota Palu. Kemudian di desa Jono Oge di Kabupaten Sigi.

Bacaan Lainnya

Jejak bencana likuifaksi ini menjadi pemandangan menarik bagi mereka yang penasaran. Lalu berbondong-bondong datang untuk melihatnya langsung.

Titik likuifaksi pun seolah menjadi tujuan wisata baru. Banyak orang datang untuk mengabadikan diri dengan latar lumpur yang menyembul membentuk gunung. Atau merekamnya dengan kamera ponsel berlatar bangunan-bangunan hancur. Atau rongsokan-rongsokan mobil penyok ditinggal pemiliknya.

Tak pernah sepi dari kunjungan. Bukan hanya warga Palu dan sekitarnya. Tak jarang terdengar dialeg mereka berasal dari luar Sulawesi Tengah.

Pemandangan demikian bisa dijumpai setiap saat di Kelurahan Petobo dan Balaroa. Warga datang berombongan. Menggunakan kendaraan pribadi hingga bergerombol menumpangi mobil bak terbuka. Lalu beramai-ramai mengitari puing-puing terjangan lumpur ganas.

Rifki, salahsatunya. Pemuda ini mengaku berasal dari Manado Sulawesi Utara. Dia datang bersama beberapa rekannya hanya untuk melihat langsung jejak bencana lumpur ganas di Kelurahan Petobo.

“Kami penasaran cuma lihat lihat di televisi. Ternyata lebih mengerikan dari bayangan kami yang melihatnya di layar televisi,”sebut pemuda ini.

Kunjungan warga yang penasaran akan dampak likuifaksi di Kelurahan Petobo ini bukan hanya terlihat dari satu ruas jalan masuk saja. Pemandangan demikian terlihat hampir disemua ruas jalan masuk menuju Petobo. Mulai dari arah ruas Jalan Karajalemba, perbatasan antara Palu dan Sigi. Jalan Tanggul Selatan, serta dari arah terminal Bulili.Hingga dari arah Ngata Baru atau Kelurahan Kawatuna.

Sejauh ini, jejak likuifaksi di Kelurahan Petobo terpantau mulai diratakan. Prosesnya terlihat dari arah Jalan M Suharto Palu.
(mdi/Palu ekspres)

Pos terkait