PALU EKSPRES, PALU – Satuan Pelajar dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila (PP) Sulteng, turut ambil bagian dalam penanganan pascabencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi yang melanda beberapa daerah di Sulteng. Salah satu peran yang diambil Sapma PP Sulteng, adalah dengan membangun hunian sementara (huntara) yang ditargetkan dapat dihuni sebanyak 100 kepala keluarga.
“Ini adalah proyek sosial yang coba kami gagas, melihat bagaimana beberapa saudara kita yang terdampak langsung bencana. Itu yang menjadi perhatian kami sehingga membuatkan huntara ini,” kata Ketua PW Sapma PP Sulteng, Hasan Abd. Kadir, pada peletakan batu pertama huntara Sapma PP Sulteng, di Silae, Jumat 16 November 2018.
Ia melanjutkan, proyek social tersebut tidak hanya berhenti pada pembuatan huntara bagi para penyintas bencana. Namun pihaknya juga akan mendorong para penyintas tersebut untuk dapat menghidupkan kembali roda perekonomiannya, serta akan memberikan trauma healing yang bekerja sama dengan organisasi lainnya pada tahap berikutnya.
“Selanjutnya kami akan beri pelatihan kerja, untuk membangun ekonomi kerakyatan, yang kemudian akan dibentuk kelompok-kelompok usaha,” imbuhnya.
Ketua Umum Pengurus Nasional Sapma PP, Yedidiah Soerjosoemarno yang hadir langsung pada kesempatan tersebut menegaskan, Sapma PP akan selalu siap membantu kembangkitan Provinsi Sulteng pasca dilanda bencana alam. Salah satunya membantu kebangkitan di bidang ekonomi.
“Menyediakan tempat hunian ini merupakan titik awal, yang mudah-mudahan ke depan bisa mewujudkan lebih dari yang ditargetkan. Ini akan menjadi contoh bagi wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, bagaimana kita siap dan tanggap terhadap bencana, dan bisa berbuat untuk seluruh masyarakat di Indonesia.
Turut hadir MPO Pemuda Pancasila Sulteng, H. Rusdi Mastura, serta pengurus Sapma PP DKI Jakarta. Pada kesempatan tersebut diberikan bantuan penanganan bencana dari Sapma PP se-Indonesia sebesar Rp100 juta.
(abr/Palu Ekspres)