PALU EKSPRES, PALU – Menjelang Natal dan Tahun Baru Pemprov Sulteng menggelar pertemuan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sulteng di Palu, Senin (26/11/2018).
Kepala Biro Administrasi Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah, Richard A. Djanggola, menyampaikan bahwa kegiatan High Level Meeting TPID Sulteng ini dilaksanakan sesuai dengan Program Kerja TPID Tahun 2018.
Tujuannya kata dia, untuk melakukan evaluasi terhadap perkembangan Inflasi sampai pada triwulan III Tahun 2018. ” Juga menjaga stabilitas harga menjelang Natal dan Tahun Baru dan saling tukar informasi antar anggota TPID terkait dengan kegiatan yang dilaksanakan di OPD,” ujar Richard.
Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola yang juga Ketua TPID Sulteng menyatakan bahwa kegiatan High Level Meeting TPID sangat penting.
Pertemuan itu menurut Gubernur adalah sarana konsultatif untuk menjaga silaturahmi antar TPID Provinsi, Kota dan Kabupaten se Sulteng. Terutama Pascabencana gempa, tsunami dan likuifaksi pada 28 september 2018 lalu.
“Bencana yang terjadi di wilayah yang kita cintai ini memberikan dampak yang luar biasa dan sangat mempengaruhi sendi-sendi kehidupan perekonomian khususnya di wilayah Pasigala (Palu Sigi Donggala),” ujar Longki.
Dampaknya terjadi inflasi yang cukup tinggi di Sulteng pada Oktober 2018. Inflasi mencapai 2,27 persen. Ini disebabkan beberapa hal, meningkatnya kebutuhan pangan dan nonpangan masyarakat pascabencana. Rusaknya jaringan distribusi yang menyebabkan barang kebutuhan menjadi langka.
Acara High Level Meeting TPID tersebut dihadiri , Wakajati Sulteng, Kepala Perwakilan BI Sulawesi Tengah, Anggota TPID Propinsi dan para Bupati/Walikota Palu Se- Propinsi Sulteng.
(aaa/humas pemprov/palu ekspres)