PALU EKSPRES, PALU – Rumah Sakit Anutapura Palu (RSAP) menerima bantuan alat-alat kedokteran mata, hasil kerja sama antara Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Provinsi Sulawesi Selatan, Orbis Internasional, serta RS Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Secara resmi bantuan alat-alat kedokteran tersebut diserahkan langsung Ketua Perdami Sulsel, Dr. dr. Habibah S. Muhiddin, Sp.M (K) kepada Direktur Utama RSAP, dr. Ruslan R. Ramli, Sp.S di ruang Poliklinik Mata RSAP, Ahad 9 Desember 2018.
dr. Habibah menyebutkan, bantuan alat-alat tersebut diberikan karena melihat kondisi RSAP yang kekurangan banyak alat kedokteran, akibat terdampak bencana alam gempa bumi beberapa waktu lalu. Menurutnya, hal ini menjadi bagian dari kuatnya ikatan yang terjalin di antara para rekan-rekan seprofesi di bidang kedokteran.
“Ikatan antara profesi dokter itu sangat kuat, jadi begitu ada musibah itu di mana-mana kita langsung bergerak, baik di bagian saraf, bedah, mata, dan lain-lain. kalau di mata itu kita bergerak bersama-sama teman-teman di Perdami di RS Unhas, kita dapat bantuan juga dari Orbis Internasional,” jelas Habibah, yang juga Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RS Unhas Makassar.
Ia menambahkan, sebelumnya pihak-pihak yang bekerja sama mendapatkan informasi dari bagian mata RSAP, terkait alat-alat apa saja yang dibutuhkan, sehingga bantuan yang diberikan dapat tepat sasaran.
Alat-alat kedokteran mata yang disumbangkan tersebut, di antaranya slitlamp biomikroskop, chart projector, non contact tonometer, serta instrumen operasi. Secara keseluruhan alat-alat tersebut senilai hampir Rp1,4 Milyar.
“Jadi kan RS ini terkena gempa dan alatnya rusak, jadi saya rasa semua orang turut membantu. Mengenai kebutuhan, kita sama dokter Anggi dan dokter Santi (staf RSAP-red) apa-apa saja yang dibutuhkan. Kita juga kasih instrumen operasi, karena di sini kan juga mesti operasi,” terangnya.
Dirut RSAP, dr. Ruslan R. Ramli secara khusus mewakili Pemkot Palu menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu RSAP, dalam upaya bangkit usai ditimpa bencana. Diungkapkannya, akibat bencana gempa bumi 28 September 2018, pihaknya mengalami kerugian kerusakan alat-alat medis senilai kurang lebih Rp9 Milyar.