Tampilkan Ornamen Natal dari Sampah Plastik

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Pada gelaran Whistle Carnival, sebagai acara puncak 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan dan 70 tahun hari Hak Asasi Manusia, di Taman GOR Palu, Senin 10 Desember 2018.

Salah satu bagian pameran yang menarik perhatian adalah stand dari komunitas penyintas bencana Sangu Rara, yakni pameran hasil kreasi ornamen dan pernak pernik bertema Natal dari sampah plastik.

Komunitas Sangu Rara merupakan para pengungsi korban bencana alam likuefaksi di Desa Jono Oge Kabupaten Sigi, yang saat ini tinggal di lokasi pengungsian Desa Pombewe. Kreasi tersebut merupakan hasil binaan dari para relawan Bina Desa, bekerja sama dengan komunitas petani setempat.

Salah seorang relawan Bina Desa Jakarta, Kurniatun menjelaskan, kreasi tersebut berawal dari keprihatinannya melihat banyaknya sampah gelas air mineral plastik yang dibuang di sekitar lokasi pengungsian. Ia lalu mencoba membuat satu kreasi dari gelas plastik tersebut, untuk menarik perhatian para pengungsi.

“Setelah mencoba satu ternyata perempuan di pengungsian merespon dengan positif, dibuatlah orbamen-ornamen Natal, seperti lampion. Mengapa temanya Natal, karena momennya yang dekat ini Natal,” tutur Kurniatun.

Ia menyebutkan, di lokasi pengungsian Desa Pombewe Dusun III terdapat 140 KK yang secara total terdiri dari 435 jiwa, dengan 216 orang di antaranya adalah perempuan. Saat ini pihak relawan bersama dengan komunitas setempat, sedang berupaya membangun semangat pemberdayaan para penyintas, melalui pemberdayaan ekonomi mikro berbasis kreasi.

Kurniatun berharap, semangat para pengungsi untuk berdaya melalui ekonomi kreatif tersebut, dapat disambut positif oleh seluruh kalangan utamanya pemerintah, agar karya-karya yang dihasilkan dapat tersalurkan dengan pangsa pasar yang terbangun dengan baik.
“Sekarang kita memikirkan bagaimana pangsa pasarnya. Respon beberapa pihak positif, ada beberapa yang datang tertarik dengan karya-karya ini namun belum terlalu besar, masih sedikit-sedikit,” tandasnya.

(abr/palu ekpsres)

Pos terkait