Bidang misi dan diakonia YKP Pdm dr Suryantini Singgih, menambahkan, setelah mendengar bencana di Sigi, pihaknya langsung meninjau Desa Jono Oge.
“Tepatnya setelah gempa kami langsung menuju ke Jono Oge. Ini kunjungan kami yang ke empat. Kami akan tetap menjalin hubungan sesudah ini dan akan tetap kesini,”sebutnya.
Suryantini menjelaskan, dirinya bergabung dalam tim untuk misi ke empat. Yaitu menyalurkan bantuan bagi 11 gereja terdampak. Kemudian melaksanakan perayaan Natal bersama karena gereja gereja jemaat mengalami kerusakan.
“Dengan tema natal ini kami ingin semangat dan iman mereka bangkit kembali dalam melakukan aktivitasnya,”ujarnya.
Selama dalam masa penyaluran bantuan, Suryantini menyebut juga melakukan kegiatan trauma healing bagi anak- anak dengan melibatkan ahli. Sebab trauma bencana kata dia harus dihingkan dari kehidupan warga.
Anak-anak yang mengalami gempa liquifaksi diarahkan mengikuti trauma healing. Sehingga anak bisa kembali bangkit dan menghilangkan rasa takutnya.
“Anak anak itu biasa dalam kebingunan dan tidak tahu jalan keluar untuk menghilangkan trauma ketimbang orang dewasa yang punya pengertian sendiri untuk bisa bangkit,”katanya.
Pihaknya juga berencana akan membangun gereja yang rusak. Termasuk menantu kerusakan, jika ada musholla dan masjid di sekitar Jono Oge.
“Misi ke empat juga menyasar program pembangunan rumah-rumah ibadah. Kami terus berusaha dan bekerja mencarikan sumber sumber dana dari Jakarta untuk didonasikan ke daerah daerah yang terdampak bencana di Sulteng,”demikian Suryantini.
Personil yang ikut dalam perjalanan misi keempat YKP Jakarta, antara lain Pdm dr Suryatini Singgih ,Pdm Robertus Purwadi, Jhon Wenki, Djoko Mandasi Suwanta dan Herman dari Tim Trauma healing.
(mdi/palu ekspres).