PALU EKSPRES, JAKARTA– Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bakal ‘turun gunung’ pada Januari mendatang. Hal itu dilakukan untuk membantu memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding mengatakan, sebagai mitra koalisi, rasanya perlu juga bagi setiap partai politik membantu kemenangan capres-cawapres yang diusungnya.
Namun menurut Karding, turun gunungnya SBY ini di sisi lain juga bisa membuat elektabilitas Demokrat menjadi ‘anjlok’. Sehingga tidak ada keuntungan yang didapat Partai Demokrat.
“Jadi, yang saya khawatir memang kemudian adalah maksudnya bekerja keras itu agar elektabilitasnya naik, tetapi justru semakin tergerus,” ujar Karding saat dihubungi, Selasa (25/12/2018).
Karding menduga penyebab elektabilitas Partai Demokrat dapat tergerus, lantaran selama ini Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) terlalu dominan dalam memainkan narasi-narasi politik di Pilpres ini. Terlebih narasi yang dibangun Gerindra belakangan selalu membuat kontroversi.
“Karena memang selama ini tim BPN (Badan Pemenangan Nasional) dan narasi-narasi yang bangun itu narasi-narasi yang didominasi oleh gerakan-gerakan teman-teman Gerindra di koalisi,” tegasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, beberapa survei belakangan menunjukkan elektabilitas Gerindra naik. Itu disebabkan lantaran baik capres maupun cawapres seluruhnya berasal dari partai berlambang kepala burung Garuda itu.
Hal ini, ditengarai Karding, malah dapat menggerus tingkat keterpilihan partai koalisi mereka kubu penantang. “Ternyata sebagian besar juga dari partai-partai, mengerus partai-partai teman koalisinya yaitu PAN dan Demokrat,” tegasnya.
Sebelumnya, SBY memastikan mempunyai strategi pemenangan Capres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto di Pilpres 2019 mendatang. Hal itu ia ungkapkan setelah pertemuan dengan Prabowo. Ia menegaskan pihaknya bersama koalisi Prabowo bakal mulai intensif berkampanye pada Januari hingga April tahun depan.
(gwn/JPC)