Huntara di Dolo, Kabupaten Sigi, Tanpa Pasokan Listrik

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, SIGI– 150 unit Hunian sementara (Huntara) di Desa Poboya, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, dianggap tidak layak huni. Hal ini dikatakan sejumlah warga Desa Poboya yang tinggal di Huntara.

Untuk diketahui, 150 unit Huntara di Desa Poboya dibagi dua titik, yaitu 130 unit huntara di Dusun III dan 20 unit huntara di Dusun II.

Bacaan Lainnya

“Kondisi hunian yang kita tempati saat ini sangat tidak layak. Karena biar tempat tidur, listrik, dapur umum tidak ada,” kata Devi salah seorang warga yang tinggal di Huntara Dusun II, Desa Poboya, Selasa 25 Desember 2018.

Ada 20 unit huntara yang ada di Dusun II, Desa Poboya. Namun yang menempati Huntara ada 27 Kepala Keluarga (KK). Jadi kata Devi, ada beberapa kamar yang diisi oleh dua KK. “Jumlah Huntara yang dibangun tidak cukup. Selain itu antara kamar yang satu dengan yang lainnya tidak ada pemisah atau sekat perkamarnya, jadi los saja. Sehingga kami para warga harus mengeluarkan biaya untuk membeli tripleks dan kayu sebagai pemisah kamar,” keluhnya.

Tidak adanya listrik yang disediakan, sehingga warga Huntara di Dusun II, Desa Poboya, berinisiatif menyambung listrik di rumah warga sekitar lokasi Huntara. “Kita ini so susah, ditambah susah lagi le ba’ beli pulsa listrik terus menerus, karena tidak adanya listrik di huntara,” kata Ulfa warga Huntara Dusun II, Desa Poboya lainnya menambahkan.

Para warga juga mengeluhkan tidak adanya lagi bantuan selama mereka menempati Huntara. Baik itu bantuan sembako maupun bantuan lainnya. Olehnya, mereka sangat berharap bantuan berupa sembako, kelambu, tempat tidur, alat dapur, susu bayi, dan pakaian.
”Waktu masih di tenda-tenda lalu, masih dapat bantuan. Tapi pas kita sudah di huntara, tidak ada lagi bantuan kita terima selama kurang lebih dua bulan kita menempati huntara,” keluh Ulfa.

Kondisi Huntara di Dusun II, sama seperti Huntara di Dusun III Desa Poboya, di mana para warga yang ada di Huntara juga menyebutkan kalau huntara yang ditempati mereka saat ini tidak layak huni.
“Waktu hujan deras minggu lalu, air masuk ke dalam kamar karena lantai dasar bangunan huntara dibuat rata dengan tanah. Seharusnya itu bangunan Huntara dibuat seperti panggung supaya biar kalau hujan, air tidak masuk ke dalam,” ungkap Darmin warga Huntara Dusun III Desa Poboya.

Pos terkait