Warga Palu Diminta Belum Beraktifitas di Pesisir Pantai

  • Whatsapp
Wali Kota Palu Hidayat pada acara dzikir malam pergantian tahun. Foto: Hamdi Anwar/PE

BERI SAMBUTAN – Wali Kota Palu Hidayat menyampaikan sejumlah hal terkait pemulihan yang dilaksanakan Pemkot Palu dalam forum zikir bersama menjelang malam pergantian tahun, Senin malam 31 Desember 2018 di Jalan Pue Bongo Palu. Foto: HAMDI ANWAR/PE

 

Bacaan Lainnya

 

PALU EKSPRES, PALU – Draft penataan infrastruktur kawasan pesisir pantai Kota Palu paska bencana masih dalam kajian pemerintah pusat melalui Kementerian terkait. Karena itu, masyarakat sebaiknya belum melakukan aktivitas di sepanjang pantai. Harapan itu dikemukakan Wali Kota Palu Hidayat dalam kegiatan dzikir bersama malam pergantian tahun yang digelar Forum Komunikasi Remaja Islam Masjid (RISMA) Kecamatan Tatanga, Senin malam 31 Desember 2018.
“Untuk saat ini patuhilah dulu imbauan pemerintah. Kita sebaiknya menunggu petunjuk dari pemerintah pusat,”harapnya.

Pihaknya kata Hidayat menyayangkan langkah beberapa warga yang mulai terlihat melakukan pembangunan rumah di kawasan pantai terdampak tsunami. Meskipun belum ada arahan resmi pemerintah pusat.

Untuk itu masyarakat ia harapkan bisa menahan diri dan bersabar untuk belum melakukan aktifitas apalagi sampai membangun. Karena segala upaya pemulihan saat ini sedang diupayakan dengan sebaik baiknya.
“Akan ada kajian, petunjuk dan aturan tentang kawasan pantai ini. Kami kawatir kalau terjadi hal yang tidak diinginkan. Karena saat ini hampir seluruh daerah terkena bencana,”ujarnya.

Mengenai penanganan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang terdampak di kawasan pantai, pihaknya jelas Hidayat sudah punya rencana. Yaitu memindahkan lokasi usaha ke sekitar kawasan hutan kota. Ini sebagai salahsatu upaya dalam memulihkan perekonomian daerah.
“Kita sudah siapkan lapaknya. Dalam waktu dekat akan segera kami pindahkan ke kawasan hutan kota,”jelasnya.

Di bagian lain Hidayat menyatakan bahwa saat ini validasi data telah rampung dilakukan. Baik itu data keluarga yang menjadi korban meninggal dunia, hilang. Termasuk validasi data rumah hilang, rusak berat, sedang dan ringan.

Validasi data menurutnya beberapa kali dilakukan agar tidak ada korban bencana yang terlewati. Sehingga nantinya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam penanganan tidak salah sasaran.
“Kita berharap tidak ada yang terlewati. Karenanya kami mengimbau agar warga segera melapor di kelurahan masing-masing,”jelasnya.

Pos terkait