PALU EKSPRES, PALU– Calon Presiden nomer urut 02, Prabowo Subianto tiba di tenda
pengungsian korban bencana gempa, tsunami dan likuifaksi yang berada di
Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Setibanya di lokasi, Prabowo langsung disambut histeris oleh para
ratusan pengungsi yang berasal dari beberapa desa di Kota Palu,
Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah itu.
Tak sedikit dari para pengungsi ingin memeluk dan berfoto bersama
Capres yang berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno itu. Bahkan tak
sedikit dari mereka yang berteriak ‘Prabowo Presiden’ dan ‘2019 ganti
presiden’.
“Hidup Prabowo, Prabowo Presiden, 2019 ganti presiden, takbir.. Allahu
Akbar,” teriak para pengungsi di hadapan Prabowo, Selasa (8/1/2019).
Dalam kunjungannya tersebut, Prabowo langsung memasuki tenda kesehatan.
Ia juga terlihat berdialog dengan beberapa dokter tenaga kesehatan yang
bekerja secara sukarela untuk membantu kesehatan dari para pengungsi.
Tak hanya itu, Ketua Umum DPP Partai Gerindra tersebut juga berkeliling
meninjau masing-masing tenda yang dihuni oleh para pengungsi. Ia juga
berdialog dengan masyarakat korban gempa yang berada di lokasi
pengungsian.
“Rumah bapak dimana? Bapak tetap kuat dan sabar, kita harus bangkit
kembali,” ungkap Prabowo saat berdialog dengan salah satu pengungsi
bernama Buniyan.
Buniyan yang merupakan korban gempa yang berasal dari desa Mpanau,
Kabupaten Sigi itu bersama dengan para pengungsi dari daerah lainnya
mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Prabowo atas kunjungan dan
bantuan yang diberikan kepada korban bencana.
“Pak Prabowo terimakasih sudah datang dan terimakasih bantuannya Pak,
semoga bapak jadi Presiden dan kami lebih diperhatikan lagi, masa depan
kami dan keluarga kami,” ungkap Buniyan penuh haru dihadapan Prabowo.
Selain itu Prabowo beserta rombongan juga meninjau dapur umum yang
berada di lokasi pengungsian tersebut. Dalam kesempatan tersebut
Prabowo juga menjelaskan bahwa kekompakan masyarakat Sulawesi Tengah
untuk saling membantu dan menolong kepada korban bencana alam tsunami,
gempa dan likuifaksi yang menerjang Palu, Sigi, dan Donggala.