Pascagempa, Pedagang Pasar Biromaru Memilih Berjualan di Pinggir Jalan

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, SIGI – Sejumlah pedagang pasar Biromaru Kabupaten Sigi memilih berjualan di pinggir jalan daripada di dalam pasar.

Pasalnya, para pedagang masih ada trauma pasca gempa. “Masih trauma kita le, makanya kita bajual dipinggir jalan jo dulu batunggu so aman betul keadaan baru torang masuk bajual dalam pasar,” kata Fendi salah seorang pedagang daging di pasar Biromaru, yang memilih berjualan dipinggir jalan Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru, Kamis 10 Januari 2019.

Bacaan Lainnya

Fendi mengatakan, selain trauma alasan para pedagang belum masuk berjualan di dalam pasar adalah karena fasilitas di dalam pasar tidak bagus. “Biar air tidak ada di dalam pasar, pembuangan air selokan juga tidak ada jadi ba bau sekali di dalam pasar,” keluhanya.

Dia mengakui kondisi tersebut sudah lama terjadi, bukan dari sesudah gempa, sebelum gempa juga sudah seperti itu kondisinya. “Sudah berulang kali kita para pedagang mengeluhkan ini ke pihak Disperindagkop Sigi namun tidak ada respon baik sampai sekarang untuk memperbaiki fasilitas di dalam pasar Biromaru,” akunya.

Yanto pedagang lainnya menambahkan. “Jika kami para pedagang yang berjualan di luar pasar mau masuk asalkan, selain so aman betul, juga fasilitas didalam pasar sudah diperbaiki,” tegasnya.

Sebagian pedagang lainnya masih ada yang memilih berjualan di dalam pasar Biromaru dengan alasan tidak ada tempat jualan di luar pasar. “Tidak ada tempat di luar, jadi torang didalam pasar saja daripada sama sekali te bajual,”kata Dayat pedagang pasar Biromaru lainnya.

Dia mengakui, kalau dirinya beserta rekan pedagang lainnya masih takut atau trauma pasca gempa untuk berjualan di dalam pasar tapi karena faktor ekonomi rasa takut itu mereka lawan. “Takut sih takut, tapi te bajual mau makan apa anak-anak di rumah,” ungkapnya.

(mg4/palu ekspres)

Pos terkait