PILEG 2019: Berkarakter Milenial Lebih Berpeluang

  • Whatsapp

Oleh Dr Hasanuddin Atjo*

DUNIA kini diisi oleh tiga generasi yaitu generasi X lahir kurang dari tahun 1980; generasi Y atau milenial lahir antara 1980 – 2004 dan generasi Z lahir setelah tahun 2004. Berbagai pendapat tentang rentang waktu klasifikasi generasi itu, namun yang jelas bahwa milenial lebih berhubungan dengan era dimulainya sistem internet sekitar akhir tahun 90-an dan awal 2000-an.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan karakternya generasi X lebih cenderung konservatif, prosedural dan gagap teknologi, sedangkan generasi Y berkecenderungan lebih demokrat, fleksibel dan melek teknologi terutama terkait dengan teknologi digital.

Bakal Calon Legislatif (bacaleg) 2019 diikuti oleh generasi X dan Y yang akan dihelat 17 April 2019. Kini semua disibukkan dengan sosialisasi dari cara konvensional “door to door” sampai ke cara yang lebih modern seperti media cetak, reklame dan media sosial.

Karakter Milenial

Berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum, KPU pusat bahwa daftar pemilih tetap, DPT 2019 didominasi oleh generasi milenial yaitu sebesar 54,39 persen berbanding non melenial 45,61 persen.

Detail klasifikasi DPT itu adalah usia < 20 tahun sebanyak 17.501.278 orang; 21 – 30 tahun sebanyak 42.843.792 orang; 31 – 40 tahun 43.407.156; 41 – 50 tahun 37.525.537 orang; 51-60 tahun 26.890.997 orang dan usia > 60 tahun sebanyak 22.601.569 orang.

Dari dua generasi ini, maka ada yang disebut generasi intercept ( irisan) yang terdiri atas dua kelompok yaitu pertama umur biologisnya tidak lagi mudah (generasi X) namun karakternya mengikuti milenial (generasi Y ), dan kedua umur biologisnya milenial namun karakternya mengikuti non milenial (generasi X). Prosentase generasi intercept ini relatif kecil, namun harus dikelola sebagai sebuah potensi untuk kepentingan yang lebih baik.

Figur yang Diinginkan

Dari survey kecil yang dilakukan melalui media Google Form memberikan informasi bahwa generasi milenial menginginkan figur yang update, adaptif, inovatif, tegas dan demokratis. Ini bermakna bahwa usia bukan lagi menjadi pembeda, tetapi karakter atau gaya berpikir dan bertindak menjadi salah satu faktor penentu kemenangan.

Pos terkait