“Hidayah adalah kesempatan kita untuk memperoleh ajaran Islam, sementara Taufiq adalah kemampuan menyelaraskan antara hati dan pikiran. Alhamdulillah kita mendapatkan bimbingan Nabi Muhammad Saw melalui para ulama. Kita bersyukur bisa mengikuti jejak dan meneladani ajaran Nabi. Bersyukur bertemu ulama bisa mengaji pada para kyai yang menjadi pewaris nabi,” paparnya.
KMA juga mengulas ungkapan ulama tentang masa-masa jahiliah yang selalu terulang-ulang. “Maka, dalam
setiap masa jahiliah, selalu diutus para nabi. Tapi saat ini nabi tidak lagi diutus. Yang ada hanya ulama. Sebagai pewarisnya nabi. Kata nabi, ulama itu seperti nabinya Bani Israil. Dan Pesantren, adalah tempat kaderisasi dan regenerasi ulama,” paparnya.
Sementara, Pendiri Ponpes Madinatunnajah yang juga pendiri sekaligus pengasuh Ponpes DarunNajah, K.H Mahrus Amin, mengaku bersyukur atas kehadiran KMA di Ponpes yang didirikannya. Kyai Mahrus juga mendoakan KMA agar selalu mendapat lindungan Allah SWT, diberi kesehatan dan panjang usia, serta diberi kemudahan untuk memimpin bangsa ini.
(jpg/jpnn)