PALU EKSPRES, JAKARTA– Harga logam mulia emas menguat didukung minat dari investor yang mencari perlindungan dari kekhawatiran perlambatan pertumbuhan global. Meski demikian, kenaikannya komoditas ini relatif terbatas karena dolar bertahan di dekat level tertingginya.
Mengutip laman Reuters, emas di pasar spot bertambah 0,4 persen menjadi USD1.284,54 per ounce pada pukul 01.45 WIB, pulih dari penurunan pada sesi Senin ke level terendah sejak 28 Desember, yakni USD1.276,31 per ounce. Sementara,emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 0,1 persen menjadi USD1.283,4 per ounce.
Seperti diketahui, dalam laporan World Economic Outlook-nya, IMF memperkirakan ekonomi global akan tumbuh 3,5 persen pada 2019 dan 3,6 persen di 2020, turun masing-masing 0,2 dan 0,1 poin persentase dari perkiraan Oktober lalu.
Berita itu memicu penguatan dolar, yang juga diperoleh dari arus safe-haven, menjaga greenback mendekati level tertinggi tiga pekan di awal sesi, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Disisi lain, sengketa perdagangan antara Amerika Serikat dan China membuat investor memilih dolar sebagai investasi safe-haven ketimbang emas, tahun lalu.
Sedangkan, logam mulia atau emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini dijual Rp 660.000 per gram. Harga tersebut tidak berubah dengan harga kemarin. Sementara harga buyback atau pembelian kembali emas Antam juga turun Rp 1.000 menjadi Rp 583.000.
Mengutip situs resmi Antam, rincian harga emas Antam hari ini diantaranya, pecahan 1 gram Rp 660.000, pecahan 5 gram Rp 3.120.000, pecahan 10 gram Rp 6.175.000, pecahan 25 gram Rp 15.330.000, dan pecahan 50 gram Rp 30.585.000.
Sementara pecahan 100 gram Rp 61.100.000, pecahan 250 gram Rp 152.500.000, dan pecahan 500 gram Rp 304.800.000.
(rom/jpc)