Oleh karena itu, saya meyakini bahwa sepanjang tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan yang dapat mendistorsi elektabilitas Paslon sampai menjelang 17 April 2019, maka debat Paslon tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sikap pemilih yang sejak awal telah meneguhkan pilihannya.
Debat bukan satu-satunya arena kampanye antar-Paslon yang bernuansa pendidikan politik. Selain tidak berpengaruh secara signifikan untuk mengubah keteguhan sikap pemilih, juga terkesan kental dengan praktik demokrasi liberal. Atas dasar itu, perlu dipikirkan untuk meninjau kembali debat Paslon. Dialog antar-Paslon dengan melibatkan para ahli, bisa menjadi alternatif untuk mengubah kampanye dalam bentuk debat. (***)
*Ketua Bagian HTN Fakultas Hukum UNTAD dan Pemerhati Pemilu