Transaksi Pasar Murah HBKN Sulteng Tembus Rp2,8 M

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU– Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng kembali melaksanakan pasar murah menjelang tahun baru Imlek, 5 Februari 2019 pekan depan. Ini pasar murah yang ke delapan kali digagas Pemprov Sulteng.

Pasar murah itu telah menjadi program rutin dalam rangka perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Pasar murah akan digelar selama dua hari mulai Selasa 29 Januari sampai Rabu 30 Januari 2019 di lapangan sepak bola Nunu Kelurahan Nunu Kecamatan Tatanga.

Bacaan Lainnya

Pasar murah ini dibuka Asisten 2 Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesra Pemprov Sulteng, Bunga Elim Somba.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Moh.Arif Latjuba, menyebut, hari besar keagamaan kerap kali diikuti kenaikan permintaan masyarakat terhadap barang kebutuhan pokok.
Itu kata dia berimbas pada kenaikan harga.

“Terjadi karena permintaan yang tidak di imbangi dengan penambahan suply dan kurang efesiennya proses distribusi barang,”jelasnya.

Karena itu pasar murah dimaksudkan untuk mendekatkan produsen kepada konsumen melalui pelaku usaha dan distributor. Sehingga proses distribusi dapat dipotong dan lebih efisien

Pelaksanaan pasar murah dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) tingkat Sulteng telah dilaksanakan sebanyak delapan kali sepanjang Tahun 2018. Dengan nilai transaksi sebanyak Rp2,8miliar lebih.

Dalam setiap transaksi pelaksanaan pasar murah rata-rata sebesar Rp362,2juta lebih. Menurut Arif, terjadi kenaikan nilai transaksi dari pasar HKBN tahun 2017 sekitar 23,64 persen.

Sementara itu, Elim dalam sambutan Gubernur Sulteng menyebut, pasar murah menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga relatif murah ketimbang harga pasaran pada umumnya.

Selain kata dia pasar murah juga merupakan bentuk kepedulian Pemprov Sulteng dalam membantu meringankan beban masyarakat. Pasar murah menurut dia telah menjadi program tetap Pemprov Sulteng.

Elim mengatakan pasar murah akan terus dievaluasi pelaksanaannya. Mulai dari jumlah pembeli, jenis produk/barang yang dijual termasuk nilai transaksi yang terjadi.

“Akan dipantau. Dengan begitu dapat diketahui perkembangan dinamika pasar di masyarakat agar bisa berjalan efektif dan tepat sasaran sehingga kedepannya lebih baik lagi dalam peruntukan,”kata Elim.

Pos terkait