PALU EKSPRES, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) angkat bicara mengenai permintaan Gerindra terkait pengumuman partai dengan kader terbanyak yang diciduk karena korupsi. Lembaga Antirasuah itu berkilah, selama ini pengumuman tersangka sudah dilakukan secara terbuka.
“Saya kira begini, kalau pengumuman tersangka di KPK itu sudah dilakukan secara terbuka. Bahkan kompilasinya juga ada di laporan tahunan KPK, kami sampaikan juga ke DPR,” ucap juru bicara KPK Febri Diansyah, Jumat (1/2/2019).
Mantan aktivis ICW ini enggan menanggapi permintaan untuk mengumumkan partai dengan kader terbanyak terlibat korupsi. Sebab, selama ini sudah banyak pihak yang membuat analisis soal partai-partai dengan kader yang terlibat korupsi. Tak hanya itu, ditegaskannya pihaknya lebih baik fokus menangani perkara.
“Kalau untuk penanganan perkara tentu fokus KPK adalah perbuatannya dan kasusnya. Jadi bukan dari mana dia berasal. Kalau masyarakat kemudian lakukan analisis partai A lebih banyak dari B, itu silakan saja,” jelas Febri.
Selain itu, dia menuturkan KPK juga sudah mengumumkan soal urutan kepatuhan pelaporan LHKPN dari tiap fraksi di DPR. Bahkan, kata dia pihaknya begitu menyoroti soal korupsi di sektor politik yang masih tinggi.
“Kondisi korupsi politik di Indonesia sangat mengkhawatirkan. DPR ada 69 orang, DPRD kemarin ada tambahan di Lampung Tengah, berarti ada 195 orang, kepala daerah juga cukup banyak,” tutur Febri.
Sebelumnya, Gerindra meminta KPK mengumumkan partai politik yang kadernya paling banyak terlibat korupsi. Alasannya, agar masyarakat mengetahui mana parpol yang komitmen terhadap pemberantasan korupsi.
“Kami mendesak agar KPK juga turut mengumumkan partai politik peserta Pemilu 2019 yang kadernya banyak terlibat dengan korupsi,” pungkas anggota Badan Komunikasi Gerindra, Andre Rosiade dalam keterangan tertulis, Kamis (31/1/2019).
(int/jpc)