Sementara itu, Presiden Joko Widodo kemarin menghadiri peringatan Harlah Ke-93 Nahdlatul Ulama di balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC).
Mengenakan baju lengan panjang dan peci hitam, Jokowi datang sekitar pukul 13.15. Peringatan itu tidak hanya dihadiri jajaran PB NU, tapi juga ribuan pengurus wilayah dan cabang serta badan otonom NU se-Indonesia. “Saya selalu merasa adem kalau hadir bersama para kiai dan jamiyah Nahdlatul Ulama,” ujar Jokowi.
Hadir pada peringatan itu Menkopolhukam Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menpora Imam Nahrawi, dan Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa yang juga gubernur terpilih Jatim. Dari jajaran pengurus NU terlihat ketua umum KH Said Aqil Siroj dan Rais Am KH Miftachul Ahyar.
Said Aqil menuturkan, Indonesia punya kelompok masyarakat yang selalu turut menjaga keutuhan bangsa. Karena itu, dalam pemilu 17 April nanti, NU menyerukan untuk menyukseskan pemilu dengan damai, aman, nyaman, dan santai. “Bila perlu, habis nyoblos dangdutan,” ujar dia, lalu disambut tawa hadirin.
Dia juga mendoakan Jokowi agar sukses dan meraih kemenangan lagi pada pilpres tahun ini. “Semuanya mendoakan mudah-mudahan Bapak Ir H Jokowi diberi kekuatan lahir batin oleh Allah. Diberi petunjuk oleh Allah sehingga mendapatkan izzah (sukses) dan najah (kemenangan).”
(bay/jun/c10/oni)