PALU EKSPRES- Ramainya RUU (Rancangan Undang Undang) menjadi perhatian dari ketua KAMI (Komite Konfrensi Musik Indonesia) Glenn Fredly. Saat diadakan sesi diskusi di kawasan Jakarta Selatan Senin (4/2/2019), Glenn juga menyampaikan gagasan serta harapannya terkait RUU Permusikan.
Walaupun sesi diskusi tersebut sempat ricuh, tetapi Glenn mengaku sangat senang dengan respon para musisi yang akhirnya mau turut hadir memberikan suaranya.
“Hari ini sangat positif lah kalau dilihat kayak masukan temen-temen yang nggak setuju. Artinya, semua sama pengen industri yang baik. Sama semua itu semangat yang positif. Dan ini bisa dibilang kami sekaligus pelaku seni ingin menjadikan ini katalisator untuk terus membangun ekosistem yang sehat ke depannya,” papar Glenn.
Bagi Glenn, masih banyak yang perlu dipelajari dalam RUU Permusikan. Oleh karena itu, dia bersama Anang Hermansyah membuat suatu wadah diskusi guna mendapatkan solusi atas permasalahan di industri musik tanah air selama ini.
“Ini prosesnya masih panjang, kan ada lima tahapan UU itu, dari perencanaan sampai pengesahan, kan dari November 2018 ini masih panjang,” lanjut Glenn.
Marcell menyampaikan pendapatnya dalam acara diskusi mengenai RUU Permusikan. Foto: Imam Husein/Jawa Pos
Atas dasar itu, Glenn memastikan akan kembali menggelar diskusi yang sama dalam waktu dekat. Mengingat, masih banyak hal yang harus dikaji dan dirumuskan bersama teman-teman musisi.
“Tapi ini kalau enggak dibicarakan mau sampai kapan bakal begini. Share market kita dari sekian peringkat, kita rendah banget ada sekitar di 30,” pungkas Glenn.
Diketahui, mayoritas musisi menolak RUU Pemusikan. Sebab, dianggap akan mengebiri kebebasan mereka dalam mencipta. Terutama, aturan yang berada Pasal 5. Serta, kewajiban mengenai sertifikasi musisi di Pasal 32.
(agi/jpc)