Lesunya Kargo Udara setelah Maskapai Penerbangan Naikkan Tarif

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, JAKARTA– Kebijakan maskapai penerbangan menaikkan tarif surat muatan udara (SMU) mengurangi laju pengiriman barang di Jawa Timur (Jatim). Wakil Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jatim Ima Sumaryani menyebut kargo domestik sebagai segmen yang paling terpengaruh.

Dampak terbesar terjadi pada pengiriman barang melalui udara di Pulau Jawa. Mahalnya tarif pengiriman barang melalui udara membuat pelanggan beralih ke pengiriman lewat jalur darat.

Bacaan Lainnya

“Memang, setelah ada penyesuaian harga, terjadi penurunan 18 persen,” kata Ima kemarin (18/2/2019). Padahal, tahun lalu terjadi peningkatan 9 persen jika dibandingkan dengan 2017.

ALFI melaporkan, rata-rata volume kargo yang dikirim dari Surabaya berkisar 4 juta kilogram per bulan pada 2018. Volume barang yang masuk mencapai 2,5 juta kilogram per bulan. Kini volume barang yang keluar maupun masuk ke Surabaya sama-sama turun. Volume barang yang masuk Surabaya turun sekitar 33 persen. Untuk barang yang dikirim dari Surabaya, angkanya turun sekitar 12 persen.

Selama ini lalu lintas kargo udara di Juanda didominasi Jakarta. Setiap bulan pengiriman barang dari Jakarta ke Surabaya berkontribusi hingga 60 persen terhadap total pengiriman.

Agar bisa tetap melayani pelanggan, ALFI lantas memberikan alternatif pengiriman barang lewat kereta api atau truk. Itulah salah satu solusi yang ditawarkan untuk menekan tarif. “Kalau menggunakan jalur darat, biaya yang diperlukan hanya 30 persen dari biaya jalur udara,” terangnya.

(ell/c14/hep)

 

Pos terkait