Ketika KPU Menggugah Kesadaran Politik Kaum Milenial

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALUDigital era berhasil membentuk ekosistem unik. Ekosistem yang di dalamnya mayoritas dihuni oleh anak-anak Indonesia di mana internet telah menjadi bagian yang sulit dipisahkan dari kehidupan mereka.

Salah satu cirinya, mereka ingin selalu punya kebebasan kapan waktunya untuk mengonsumsi konten. Pokoknya tidak mau dibatasi. Ya, itulah tipikal generasi milenial.

Bacaan Lainnya

Satu lagi, generasi milenial dikenal dengan sifat dasarnya tak mau didikte. Dengan sifat ‘tak mau diatur’ tersebut, mereka mempunyai dunia sendiri. Mereka terhubung dengan orang-orang di bagian dunia lain. Sumber pengetahuan tak lagi satu arah. Di ruang kelas atau di kursus-kursus keterampilan. Internet telah menghadirkan sumber pengetahuan luas dengan akses tanpa batas, bagi mereka.

Di tengah diskursus politik yang cenderung tidak sehat dimana frekwensi publik didominasi klaim klaim politik, KPU Sulteng terus mencoba meringsek masuk dalam lingkaran inti generasi milenial. KPU Sulteng memang harus melakukan itu. Di pundak mereka ada tugas berat, meraih 77,5 persen partisipasi pemilih di Sulteng.

Sulteng sendiri mempunyai sekira 1,9 juta untuk pemilih tahun 2019. Dan mayoritas pemilih itu, adalah generasi milenial. Inilah tantangan KPU. Angka 77,5 persen adalah prosentase yang ditetapkan.

Namun memenuhi target tentunya bukan soal mudah. Suara-suara kampanye golput dengan tema yang menggugah rasa penasaran, seperti hajatan ”Pengajian Golput” yang berseliweran di linimasa media sosial, adalah realitas yang tidak bisa dianggap sebelah mata oleh penyelenggara pemilu. Mereka menjlentrehkan ke kepala orang bahwa, memilih buka kewajiban melainkan hak. Karena itu memilih golput adalah bagian dari hak. Tidak ada hak negara untuk mengamputasi hak dasar itu.

Sebagai lembaga yang diserahi tugas besar dengan resources yang besar pula, KPU Sulteng, tak mau menyerah begitu saja, menghadapi kampanye semacam ini. Salah satu yang dilakukan adalah mendekati kelompok milenial dengan cara mereka. Sosialisasi pemilu 2019, dengan menyasar kelompok yang lebih segmented adalah langkah tepat. Karena itu, menyasar pemilih milenial adalah keharusan. Merekalah pangsa pemilih terbesar dari 1,9 juta pemilih di Sulawesi Tengah. Seperti yang terlihat pada Sabtu, 23 Februari 2019 lalu,

Pos terkait