KPU Sulteng mengemas lomba dengan cira rasa dan aroma yang sangat milenial. Lomba jingle Pemilu Serentak 2019 dan lomba mural. Setidaknya 12 band lokal Kota Palu dan puluhan pelaku seni mural, mengambil peran pada hajatan yang dihelat sehari penuh di Taman GOR Palu.
Arista Rasid (18) adalah mahasiswa Universitas Tadulako yang mengaku datang ke Taman GOR untuk melihat penampilan band sahabatnya. Ia tidak tahu jika hajatan itu adalah sosialisasi kampanye pemilu yang menyasar orang seperti dirinya. ”Pas datang lihat-lihat oh ternyata ada lomba lukisnya. Ini acara politik politik ya,” tanyanya lugu. Arista yang datang bersama kawannya mengaku belum punya pilihan. ”Belum ada pilihan,” katanya singkat sambil menyeruput teh manis di kantin di Taman GOR.
Di pemilu kali ini, Arista mengaku baru mengantongi dua nama caleg yang dipilihnya, yakni di DPR RI dan DPRD Kota Palu. Sedangkan caleg DPRD Provinsi dan Presiden, perempuan cantik ini mengaku belum punya pilihan. ”Saya masih blank, belum ada yang pas di hati. Kecuali kali DPR Pusat dan Kota Palu,” ungkapnya.
Pernyataan menarik dikemukakan Alisah. Ia pelajar kelas I di Man Model Palu. Genap berumur 16 tahun pada Mei nanti, Alisah tentu saja belum mempunyai kewajiban untuk memilih. Namun kesadaran politik abege berkerudung ini patut diacungi jempol. Kita komunitas remaja katanya, bukannya abai terhadap persoalan bangsa. Namun bagaimana pemilih pemula, punya kesadaran menggunakan hak pilihnya, jika program para capres dan caleg sama sekali tidak menyentuh dunia mereka. ”Kan ini juga jadi soal. Bagaimana mewadahi kepentingan milenal dalam visi misi capres, sepertinya saya tidak melihat itu,” gugatnya.
Alisah yang mengaku, tidak melewatkan debat capres, mengaku belum melihat bagaimana para calon pemimpin nasional itu memberi perhatian pada generasi muda. ”Jadi kalau ada tidak mau memilih mestinya dilihat dulu bagaimana mereka memperhatikan kepentingan generasi muda,” ujarnya tersenyum.
Namun optimisme yang tinggi terus datang dari KPU. KPU terus melakukan sosialisasi masif demi meraup suara pemilih setinggi mungkin. Karena itu, KPU memasifkan sosialiasi kepada segenap lapisan warga. Bahkan untuk kepentingan ini, anggota KPU Sulteng pun berani tampil berbeda.






