PALU EKSPRES, PALU – Gubernur Sulteng Longki Djanggola menyentil PT Vale Indonesia Tbk, untuk secepatnya membangun pabrik pengolahan dan pemurnian alias smelter di Morowali. PT Vale perusahaan yang mengelola nikel, beroperasi di Kabupapaten Morowali – Sulawesi Tengah adalah perusahaan tambang berskala internasional yang belum memenuhi ketentuan untuk membangun fasilitas pengolahan hasil tambang alias smelter.
Sentilan Gubernur Longki itu disampaikan saat peresmian huntara (hunian sementara) bagi warga korban tsunami di Mamboro, di Kompleks Kantor Camat Palu Utara, Kamis 28 September 2019. Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk, Nico Kanter, yang mendengar sentilan orang nomor 1 di Sulteng itu, tampak tersenyum.
”Terima kasih kepada PT Vale yang sudah banyak menyumbang korban bencana di Sulawesi Tengah. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi warga yang terdampak gempai. Sayangnya, PT Vale belum membangun smelter. Mudah-mudahan segera direalisasikan,” ucap Gubernur di hadapan ratusan warga.
Pernyataan Gubernur tersebut mendapat sambutan meriah. Sedangkan para petinggi PT Vale tampak tersenyum mendengar sentilan tersebut. ”Saya titip salam juga untuk para owner PT Vale di Brasil atau Kanada, mungkin sekali kelak bisa bertemu dengan mereka,” ucap gubernur.
Pada kesempatan itu, Gubernur Sulteng mengapresiasi perhatian perusahaan yang beroperasi di Sulawesi Tengah, termasuk PT Vale yang sejak awal katanya sudah berada Palu, Sigi dan Donggala melakukan aksi kemanusiaan. Bantuan huntara dan Puskesmas katanya, akan sangat bermanfaat tidak hanya bagi warga yang tinggal di huntara, melainkan warga Mamboro dan Palu Utara pada umumnya.
Sebagai perusahaan berskala internasional, Gubernur meminta agar PT Vale juga mengarahkan bantuannya di tempat lain yang terdampak.
Kepada Walikota dan Camat Palu Utara, Longki berpesan warga yang akan menempati huntara benar-benar yang membutuhkan. Di banyak tempat, urai Longki, ada penghuni huntara yang sebenarnya tidak layak untuk mendapat fasilitas tersebut. ”Nah yang begini tolong hati-hati. Diawasi betul,” imbaunya.
Sebelumnya, Direktur PT Vale Indonesia Tbk, Nico Kanter mengatakan, secara kebetulan hari ini 28 Februari adalah genapnya lima bulan bencana besar yang terjadi di Palu, Sigi dan Donggala serta Parigi Moutong, bertepatan dengan rampungnya huntara dan puskesmas sumbangan PT Vale kepada korban bencana. Namun kehadiran PT Vale katanya, bukan hari ini saja.