Pascbencana, IKM Palu Kesulitan Pasar Lokal

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Sejumlah kendala industri kecil menengah (IKM) di Palu paska bencana mengemuka dalam forum Libu Ntodea Palu, Minggu 10 Maret 2019.

Kendala itu diantaranya kesulitan memasarkan hasil produk IKM serta ketersediaan bahan baku.

Bacaan Lainnya

Hal itu diakui Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Palu, Setyo Susanto.

“Kesulitan bahan baku dipengaruhi karena kendala suplay dari luar Palu. Biayanya jadi mahal paska bencana ini,”kata Setyo.

Rincinya kata dia kemahalan bahan baku karena faktor transportasi.
Diakibatkan dwiling time bongkar muat di pelabuhan diperpanjang dari tiga hari menjadi tujuh hari.

“Demikian dengan proses tampung barang di gudang. Semua itu memicu naiknya biaya transportasi,”ujarnya.

Terkait pemasaran, kendala utama paska bencana terjadi karena bayaknya hotel yang terdampak. Tingkat kunjungan hotel menjadi rendah.
Sementara, market dari produk IKM selama ini ditopang dari kunjungan tamu tamu hotel yang datang ke Kota Palu. Baik itu berupa kegiatan kegiatan pemerintah maupun swasta.

“Ini juga menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Bagaimana caranya mendongkrak kembali tingkat kunjungan hotel,”jelasnya.

Kendala permodalan pun demikian.
Kebanyakan pelaku IKM masih memiliki kredit Perbankan. Saat ini posisi pelaku usaha, khususnya yang terdampak bencana masih harus menyelesaikan hutangnya.

Oleh karena itu,Setyo lebih jauh menjelaskan, untuk membuat geliat ekonomi perlu intervensi dari segala sisi. Modal usaha, pemasaran hingga promosi produk IKM.

“Kami di dinas koperasi mendorong pelatihan kewirausahaan,”ujarnya.

Setyo menambahkan, saat ini yang perlu digalakkan bagi pelaku IKM adalah kemampuan untuk memasarkan hasil produk secara online melalui media media sosial.  Karena jika berbicara soal kualitas produk, pelaku IKM Kota Palu pada dasarnya sudah cukup mumpuni.

“Hanya perlu meningkatkan kualitas kemasan,”paparnya.

Kendati demikian, Setyo mengaku akan sulit rasanya membangkitkan ekonomi pelaku IKM jika yang bergerak hanya pemerintah. Menurut dia usaha itu harus dilakukan bersama sama.

“Harus bergerak bersama. Pelaku IKM perlu meningkatkan kapasitas untuk bersaing dipasaran,”demikian Setyo.

(mdi/palu ekspres)

Pos terkait