Longki Dipredikisi Menangi Pilgub Sulteng

  • Whatsapp

 

PALU,PE- Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng Longki Djanggola- H Sudarto dipredikisi menjadi pemenang pada Pemilihan Gubernur Sulteng 9 Desember 2015 mendatang. Sejumlah argumentasi yang menguatkan prediksi itu muncul dari  pengamat politik Sulteng termasuk Slamet Riadi Cante.
Kepada Palu Ekspres, Slamet berpendapat salahsatu yang menguatkan hal itu tak lain karena posisi Longki sebagai calon petahana. Pasangan petahana menurutnya diuntungkan dari segi popularitas.
“Popularitas petahana sudah tentu lebih unggul. Dia lebih dikenal luas karena selalu hadir di daerah dalam rangka menjalankan kegiatan program pembangunan,”kata Slamet Riadi Cante, Selasa 18 Agustus 2015 di kantornya.
Popularitas tersebut menurutnya otomatis akan dengan mudahnya menembus segment pemilih tradisional. Sebab Slamet mengklaim, mayoritas pemilih Sulteng masih cendrung dalam kategori pemilih tradisional yang tidak mengenali sosok calon melalui pendekatan dialogis melainkan intensitas melihat sosok calon  melalui alat peraga.
“Kalau kita mengamati, pemilih rasional pun hanya terkonsentrasi di wilayah-wilayah perkotaan seperti misalnya kawasan perkotaan Kota Palu,”ujarnya.
Faktor lain yang menguntungkan Longki dalam Pilgub Sulteng saat ini, adalah soal partai politik (Parpol) pengusung. Gerindra sebagai parpol pengusung Longki Djanggola katanya tidak sedang mengalami dualisme pengurus. Hal ini menurutnya bisa semakin memaksimalkan kerja pemenangan dari mesin partai.
“Kalau partai yang sedang mengalami turbelensi kemudian mengusung calon itu otomatis membuat kerja pemenangan mesin partai tidak maksimal berjalan,”ujarnya.
Longki sebagai calon petahana tambahnya juga secara otomatis telah membangun dan memetakan basis massa untuk kepentingan pemilihan gubernur jauh sebelum tahapan pencalonan dimulai. Disaat calon petahana sudah mapan untuk pemetaan basis massa dan siap untuk melakukan pendekatan lain, calon lain justru baru memulai tahapan itu.
“Banyak keuntungan calon petahana, apalagi Pilgub Sulteng hanya diikuti dua kandidat yang secara otomatis suara itu tidak pecah ke calon lainnya jika berbicara ingin mengalahkan calon petahana,”pungkasnya.(mdi)

Pos terkait