PALU EKSPRES, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap pembangunan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek bakal rampung akhir tahun ini. Saat ini, pembangunannya masih terus dilakukan.
“Kita harapkan di akhir tahun ini, LRT akan terhubung utamanya Depok, Bekasi menuju ke Jakarta,” ujarnya saat peresmian MRT Jakarta di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (24/3/2019).
Hal berbeda justru disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Dia mengatakan, pembangunan LRT Jabodebek tidak bisa rampung pada tahun ini. “Kita harapkan 2019 tapi mundur dikit lah 2020,” tuturnya.
Meski mundur, Menhub Budi memastikan tidak akan terlalu lama. “Enggak (tahun 2019), mundur satu dua bulan,” tambahnya.
Saat ini, diakuinya penyelesaian lahan untuk pembangunan depo masih dilakukan. Jika memungkinkan, dalam waktu dekat masalah tersebut bisa terselesaikan. Untuk diketahui, lahan depo untuk LRT Jabodebek diputuskan berada di Bekasi Timur dan dibangun di atas lahan seluas 10,5 hektare.
“Lahannya tinggal sedikit tapi, itu menentukan untuk deponya,” katanya.
Sekedar informasi, PT Adhi Karya (Persero) mendapatkan tugas untuk membangun LRT Jabodebek dan pengerjaan mulai dilakukan sejak 2015 sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015.
Total biaya pembangunan LRT Jabodebek fase satu sebesar Rp 20,752 triliun atau Rp 467,08 miliar per kilometer. Jika dihitung dengan pembiayaan kereta oleh PT Kereta Api Indonedia (KAI) (Persero), total biaya LRT Jabodebek mencapai Rp 673 miliar perkilo meter. Sementara total seluruh lintas LRT Jabodebek fase satu sepanjang 44,5 kilometer.
(han/jpc)