PALU EKSPRES, SIGI – Warga di tiga dusun Desa Sambo Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, kembali bisa menikmati air bersih. Sebuah sistem penampungan air bersih kini berdiri di desa tersebut.
Sebelumnya, warga teramat kesulitan memenuhi kebutuhan air bersihnya. Bencana 28 September 2018 silam, ikut menghancurkan sistem pipanisasi air di desa tersebut. Lima bulan lebih lamanya warga harus turun sungai untuk mengambil air.
Wikram, Kepala Desa Sambo, Sabtu 30 Maret 2019 mengaku, sebelum bencana, warga memiliki sebuah sistem pipanisasi yang memanfaatkan air sungai. Sistem itu mengalirkan air ke beberapa titik penampungan kecil yang tersebar di tiga dusun.
Namun setelah bencana, pipanisasi yang mereka gunakan rusak akibat goncangan gempa.
Sedikitnya kata Wikram, 200 kepala keluarga yang menggantungkan kebutuhan airnya menggunakan sistem pipanisasi desa.
“Hancur semua pipanya pak. Karena hanya menggunakan paralon,”kata Wikram.
Menurut dia warganya kini bisa menikmati air bersih langsung di rumahnya masing-masing. Warga tiga dusun tinggal menyambung selang ke bak-bak kecil yang terdapat di setiap dusun. Bak-bak kecil ini mendapat suply air dari sebuah bak penampungan besar (Eksisting) berkapasitas 50 meter kubik.
Bak eksisting menurut dia dibangun secara swadaya antara warga bersama PT Pertamina Persero menggunakan dana bantuan dari Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB). Bak dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 10meter persegi yang berada tepat di tepi sungai.
“Lahannya pun merupakan lahan yang dihibahkan masyarakat,”jelas Wikram.
Pihaknya lanjut Wikram, saat ini telah membentuk kelompok kerja warga untuk merawat bak tersebut. Lalu mengatur jadwal perawatannya.
“Secara bergilir warga dusun dijadwal untuk melakukan perawatan. Karena pada prinsipnya bak itu kini milik bersama dan wajib untuk menjaganya,”jelas Wikram.
Pembangunan bak eksisting di Desa Sambo merupakan program recovery PT Pertamina bersamaan FSPPB. Di desa Sambo, Pertamina melaksanakan sedikitnya tiga program. Yakni revitalisasi sarana air bersih, livelihood dan educare program. Sabtu 30 Maret 2019.
Direktur SDM Pertamina, Koeshartanto dan Presiden FSPPB, Arie Gumilar hadir langsung dalam acara peresmian program tersebut.