Garis Kemiskinan Sulteng Tertinggi di Sulawesi

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU–  Garis kemiskinan di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) ternyata paling tinggi di Pulau Sulawesi yaitu Rp424.020. Angka ini menurut Gubernur Sulteng H Longki Djanggola menjadi pemicu utama tingginya jumlah angka kemiskinan di Sulteng.

Demikian Gubernur Sulteng, H Longki Djanggola saat membuka Musrenbang tingkat Provinsi Sulteng, Senin 8 April 2018 di Hotel Santika Palu.

Longki kemudian membandingkan angka kemiskinan di Provinsi  Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara yang lebih rendah daripada Sulteng. Masyarakat dengan pendataan Rp 300 ribu di dua provinsi itu menurutnya masih tergolong sejahtera.

“Itu bedanya, kita di Sulteng memang nilai kemsikinan ini yang terlalu tinggi.
Ini diindikasikan dengan mahalnya barang kebutuhan pokok yang ada di Sulteng,”kata Longki.

Karena itu jelas Longki, pemerintah dan pihak terkait perlu mencari tau akar masalahnya secara luas.
Namun salahsatu penyebab utamanya adalah distribusi barang di daerah-daerah kabupaten se Sulteng belum memadai dan belum bisa membantu kelancaran normalisasi harga kebutuhan tersebut.

Namun demikian, angka kemiskinan di Sulteng jelas Longki bergerak turun. Tahun 2018 angka kemiskinan Sulteng tinggal sebesar 13,69 persen.
Turun dari tahun 2017 yang sebelumnya  mencapai angka 14, 22 persen.

“Hanya memang  angka kemiskinan Sulteng itu  masih berada diatas angka persentase kemiskinan nasional yaitu 9,66 persen ditahun 2018,” jelasnya.

Selanjutnya Longki menjelaskan kondisi  ketenagakerjaan Sulteng. Untuk angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) Sulteng tahun 2018 ujarnya relatif rendah yakni 3,43 persen. Lebih rendah dari TPT nasional 5,34 persen. 
“TPT Sulteng tahun 2018 menurun dari tahun 2017 yaitu 3,81 persen,”sebutnya.

Karena itu papar Longki, agenda pembangunan ketenagakerjaan yang direncanakan dimasa mendatang antara lain, penyediaan lapangan kerja sesuai dengan lokasi pemukiman.  Memberikan pelatihan berbagai pekerjaan, serta program kenegakerjaan lainnya. Maka tahun 2020 TPT ditarget kisraa. 4,0 sampai 5 persen.
Dalam kesempatan itu Longki menjelaskan dampak kerugian Sulteng akibat bencana yang diperkirakan menembus angka Rp 23 triliun lebih dari berbagai sektor.

Pos terkait