Pemkot Palu Gelar Aksi Kaili Damai Pemilu 2019

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Ratusan massa dari sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) berkumpul di lapangan Vatulemo Palu, Selasa 9 April 2019. Mereka menyeru siap mengawal dan menyukseskan Pemilu tahun 2019 secara bermartabat.

Massa yang hadir diantaranya dari Forum Komunikasi Pemuda Kaili (FKPK) Palu, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), lembaga-lembaga adat se Kota Palu, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda serta organisasi lainnya dari seluruh kecamatan dan kelurahan.

Perwakilan Ormas yang tergabung dalam aksi Kaili Damai ini kemudian membacakan deklarasi sebagai bentuk dukungan terhadap kelancaran Pemilu, 17 April 2019 nanti.

Isi deklarasi antara lain, jangan coba-coba sobek Pancasila kami, jangan coba mengusik UUD 1945, jangan meretakkan kebinekaan.
Jangan coba merusak toleransi di Tanah Kaili, jangan cabik merah putih kami dan NKRI harga mati.

Selanjutnya  dalam  isi  deklarasi  yang  dibacakan  bersama itu  menegaskan pernyataan akan mengusir siapa saja yang merusak kerukunan bangsa tanah Kaili.

“Forum akan usir kalian dari tanah kaili kalau coba merusak kerukunan bangsa. NKRI harga mati,”seru perwakilan Ormas saat membacakan deklarasi.

Aksi Kaili damai dihadiri Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Said, Kapolres Palu serta Dandim 1306 Donggala Palu.

Aksi ini diisi dengan beragam kegiatan. Diawali dengan pembacaan doa bersama dari seluruh perwakilan agama kepercayaan. Kemudian pembentangan bendera merah putih sepanjang kurang lebih 200 meter mengitari lapangan Vatulemo Palu oleh pasukan Pramuka, diiringi lagu padamu negeri.

Selanjutnya orasi kebangsaan dari  Ketua FKUB Palu, Ismail Pangeran. Dalam orasinya Ismail menekankan adanya friman Allah dalam ayat Al Qur’an yang bisa dijadikan pedoman dan petunjuk dalam menjaga ketertiban dan toleransi antar umat beragama.

Ayat itu menurutnya sengaja diturunkan untuk umat manusia.
Yang intinya menegaskan bahwa manusia memang diciptakan berbeda.

“Surat itu kata dia aldalah surah Alhujarat ayat 13. Menegaskan bahwa segala sunnatulah. Allah menciptakan perbedaan manusia. Tujuannya untuk saling kenal, benatu membantu dan bahu membahu,”jelasnya.

Pos terkait