PALU EKSPRES, PALU– Sulteng Expo tahun 2019 banyak memunculkan produk baru usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masyarakat dari seluruh kabupaten kota se Sulteng.
Minyak herbal ruqyah adalah salahsatu yang terbilang baru muncul dalam stand pameran Kabupaten Tolitoli.
Minyak dalam kemasan botol ini menggunakan bahan dasar cengkeh. Produk utama perkebunan di Tolitoli.
Diantara seluruh produk UMKM dan hasil olahan yang dipamerkan Pemda Tolis, minyak herbal Ruqyah yang paling banyak diburu pengunjung.
“Hari kedua Sulteng Expo, minyak ruqyah tinggal tersisah dua botol. Produk itu yang paling laris dalam stand kami,”ujar Kepala Seksi Pengembangan Usaha Dinas Perkebunan dan Peternakan Tolitoli, Fahlevi Alatas kepada Palu Ekspres.
Untuk sebotol, minyak herbal ini dibandrol Rp 50 ribu. Karena terbilang baru, banyak pengunjung yang penasaran untuk membeli dan mencoba khasiat minyak ruqyah tersebut.
Minyak ruqyah menurutnya diolah oleh seorang warga Tolitoli bernama Firdaus. Yang membedakan minyak ruqyah dengan minyak urut lainnya adalah khasiatnya yang diyakini dapat menyembuhkan penyakit non medis. Ruqyah dalam syariat Islam jelas dia adalah metode pengobatan sunnah untuk mengusir penyakit yang bersifat non medis.
“Diberi nama minyak ruqyah karena minyak itu sudah melalui bacaan ruqyah,”jelasnya.
Minyak ruqyah sendiri punya khasiat lain yang tak kalah ampuh. Misalnya untuk mengobati encok, reumatik, masuk angin, sakit kepala,syaraf tegang, nyeri tulang dan nyeri otot.
“Banyak produk minyak berbahan cengkeh. Tapi minyak herbal ini melalui proses bacaan ruqyah. Itu yang membedakan,” ujarnya.
Tahun ini, stand pameran Pemkab Tolitoli juga mengenalkan produk UMKM seperti kripik kulit sapi, kripik amplang ayam. Ada juga ikan teri kemasan serta produk olahan hasil bumi lain yang menjadi andalan perkebunan, peternakan dan perikanan di kota dengan icon cengkeh itu.
Lebih jauh Fahelvi menjelaskan, seluruh produk UMKM yang dipamerkan dalam Sulteng Expo, merupakan kelompok binaan dari OPD terkait.
“Sebagian olahan hasil bumi asal Tolitoli bahkan telah ada yang diproduksi dalam jumlah besar.Untuk dipasarkan ke luar daerah,” pungkasnya.
(mdi/palu ekspres)