Beban berat menjalankan tugas menyukseskan Pemilu Serentak 2019, menyebabkan sejumlah anggota KPPS, Panwaslu, dan personel Polri meninggal dunia.
IBRAHIM, Balikpapan – DWI RESTU, Samarinda
MATAHARI baru terlihat segaris, Rabu (17/4/2019), Dany Faturrahman (41) sudah berpakaian rapi. Bertugas sebagai anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 3, RT 47, Kelurahan Sidomulyo, Samarinda Ilir. Kesehariannya, Dany merupakan penjaga di salah satu toko di Jalan Lambung Mangkurat, Samarinda Kota.
Dari mulut Hijrah (34), anggota KPPS tempat Dany bertugas, pagi itu tak melihat raut wajah lesu Dany. “Dia (Dany) semangat sekali, Mas,” ujarnya. Pukul 05.30 Wita, TPS sudah siap. Namun, sesuai aturan pukul 07.00 Wita baru resmi dibuka.
Tawa lepas pria yang bermukim di Jalan Biawan, Samarinda Ilir itu, terekam jelas oleh Hijrah. Waktu pencoblosan ditutup, Dany beristirahat. Tidak ada yang meninggalkan TPS. Begitu pula sosok ayah yang tinggal bersama anaknya saja itu.
Dany ikut mengawasi surat suara. Dia paham tanggung jawab seorang petugas KPPS tidak mudah. “Fokus, tegang, semua anggota begitu,” sambungnya. Rabu itu merupakan hari yang sangat panjang bagi pejuang demokrasi.
“Enggak seperti pemilu sebelumnya (pemilihan gubernur), ini (pemilihan presiden dan legislatif) lebih lama,” ujar perempuan berhijab itu.
Hampir 24 jam aktivitas di TPS. Di TPS tempat Dany bertugas hingga pukul 04.30 Wita, Kamis (18/4/2019). Ya, karena bukan hanya surat suara presiden, legislatif pun wajib dihitung. Permasalahannya, jika ada perbedaan jumlah hitungan, harus menghitung ulang.
Usai menjalankan tugas, Dany pulang ke rumah pada pukul 05.00 Wita. Lelah tak karuan membuatnya terlelap di rumah. Pada pagi sekitar pukul 06.30 Wita, anaknya hendak berangkat sekolah. Kemudian membangunkan ayahnya dari tempat tidur untuk berpamitan.
“Anaknya mau berangkat sekolah, karena terbiasa antar-jemput anaknya sekolah. Tapi pas dibangunkan, Dany tak bangun-bangun,” ungkap Mahfud, tetangga Dany. Belakangan diketahui, Dany sudah tak bernyawa pada Kamis (18/4/2019) pagi itu.
Dia tergeletak di ruang tengah. Pada hari yang sama, almarhum dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) di Jalan Sentosa, Samarinda.