PALU EKSPRES, SIGI – Sejumlah Orangtua siswa SMKN 1 Sigi mengeluhkan pemotongan yang langsung dilakukan bendahara sekolah di Bank BRI Biromaru, sebagai lokasi pencairan dana PIP atau sering disebut masyarakat dana Pasigala.
“Setelah kita menerima dana PIP, para orang tua siswa disuruh langsung menghadap bendahara sekolah yang berada tidak jauh dari tempat pencairan dana PIP untuk menyelesaikan segala tunggakan pembayaran sekolah,” kata salah seorang orangtua siswa yang minta namanya tidak disebutkan, Jumat 26 April 2019.
Padahal katanya, orangtua siswa penerima dana PIP dengan pihak sekolah sudah sepakat sebelum pencairan di bank, kalau pemotongan tunggakan pembayaran sekolah dilakukan di sekolah, bukan di bank.
“Tapi kenyataanya tidak seperti itu, bendahara sekolah langsung melakukan pemotongan di bank,” kesalnya.
Di lain tempat, Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan SMKN 1 Biromaru, Asnani menjelaskan, pemotongan yang dilakukan kepada para siswa sudah menjadi kewajiban mereka untuk melunasi tunggakannya jelang pelaksanaan ujian semester.
“Kenapa pemotongan dilakukan langsung di Bank, tidak dilakukan di sekolah sesuai kesepakatan dengan orang tua siswa. Karena, sudah berulang-ulang kali disampaikan pada saat awal penerimaan dana PIP, kalau yang ada tunggakan pembayaran di sekolah tolong dibayar dulu. Akan tetapi ini tidak diindahkan para orangtua siswa,” ujarnya.
Menurutnya, ratusan siswa yang sudah menerima dana PIP sejak minggu lalu, tidak ada yang melakukan pembayaran tunggakan di sekolah. Olehnya, atas inisiatif bersama, pihak sekolah melakukan pemotongan langsung di bank bagi siswa yang menerima dana PIP saat ini, untuk mencegah kejadian sebelumnya kembali terjadi. Sudah menerima dana, tapi tidak membayar kewajiban di sekolah.
Sebenarnya kata Asnani, pihak sekolah sudah memberikan kebijakan yang sangat manusiawi kepada para siswa yang menunggak pembayarannya selama enam bulan, bisa dibayarkan tiga bulan lebih dahulu. Begitupula kalau ada yang menunggak empat bulan, bisa dibayar dua bulan saja.
“Jadi tidak kita paksakan bagi para siswa yang menunggak berbulan-bulan kita langsung suruh lunasi. Kita dari pihak sekolah juga mengerti dengan kondisi ekonomi pascabencana,” ungkapnya.