PALU EKSPRES, PALU– Peringatan hari buruh dunia tingkat Kota Palu tahun 2019 digelar berbeda dari biasanya. Bukan lagi berunjuk rasa dan berorasi secara terbuka. Beberapa serikat buruh dan serikat pekerja di Kota Palu menggelarnya dengan cara dialog.
Dialog dipusatkan di taman GOR Palu Jalan M Hatta. Dialog menghadirkan jajaran pemerintah Kota Palu yang diikuti langsung Wali Kota Palu Hidayat beserat jajaran terkait. Serta beberapa narasumber dari serikat pekerja dan buruh di Kota Palu.
Dialog membahas tujuh petisi serikat untuk pemerintah. Tujuh petisi itu antara lain desakan untuk menjamin hubungan industrial yang harmonis dan proporsional di kota Palu.
Menindak tegas perusahaan investasi melakukan sistem out shorcing yang bertentangan dengan aturan perundang-undangan.
Menindak tegas pemberangusan SP/SB dalam perusahaan maupun di luar perusahaan dengan cara apapun terhadap pengurus SP/SB.
Revisi/Cabut PP 78 tahun 2015 tentang Pengupahan karena tidak lagi melibatkan SP/SB dalam penentuan UMK (penentuan upah berdasarkan KLH tidak berlalu lagi),
Membantu pengurus dan anggota SP/SB pada dampak Bencana 28 September 2018 yang kehilangan keluarga dan harta benda,
Mengalokasikan dana APBD minimal 5persen untuk kesejahteraan atau pembinaan organisasi SP/SB khusus Kota Palu.
Terakhir desakan untuk mengembalikan fungsi dewan Tripartid dalam pembinaan hubungan industri di kota Palu.
Wali Kota Palhy Hidayat mengatakan rangkaian kegiatan-kegiatan dalam rangka memperingati Hari Buruh Sedunia, akan lebih dikembangkan lagi pada tahun depan. Rencananya, May Day akan dimeriahkan dengan berbagai jenis cabang lomba antar Perusahaan melawan perusahaan lainnya.
“Saya mengucapkan Selamat Hari Buruh atau tahun 2019 kepada seluruh buruh khususnya para buruh di kota Palu,” ucapnya.
Hidayat berharap para buruh, pekerja, Pemerintah kota Palu, dan para pengusaha agar bersama-sama membangun kembali perekonomian di kota Palu pascabencana Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi yang melanda pada 28 September 2018 silam.
(mdi/palu ekspres)