Dia mengimbau jika ada paslon presiden dan wakil presiden yang tidak puas, untuk menindaklanjuti ke lembaga terkait. “Ada wadah sesuai aturan yang berlaku sehingga seluruhnya bisa legawo terhadap keputusan yang diambil,” pungkas Widodo.
Jelang akhir pertemuan itu, ormas dan lembaga keagamaan menghasilkan lima komitmen bersama, seperti di bawah ini. (*/adk/jpnn)
5 Komitmen organisasi kemasyarakatan dan lembaga keagamaan di DKI Jakarta
1. Meneguhkan kembali komitmen keagamaan dan komitmen kebangsaan serta merajut dan merawat kembali Ukhuwah Islamlyah, Ukhuwah Wathoniyah dan Ukhuwah insaniyyah.
2. Menjaga dan ikut bertanggung jawab terciptanya suasana yang aman, sejuk dan damai di ibu kota Jakarta pasca-Pileg dan Pilpres 2019 dengan jujur dan adil.
3. Berkontribusi secara aktif dan partisipatif dalam membangun masyarakat Jakarta yang toleran, sebagai bagian penting dalam pembangunan Indonesia.
4. Menggerakkan kesadaran sejarah bangsa Indonesia tentang peran penting pembangunan jati diri bangsa dan membangun serta menjaga kedaulatan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan Undang-Undang Dasar 1945.
5. Membangkitkan kesadaran intelektual, kesadaran emosional dan kesadaran spiritual masyarakat Jakarta dalam memenangkan persaingan global dan mengkonstruk peradaban Indonesia dan dunia yang rahmatanlilalamiin.
Ormas dan lembaga keagamaan yang ditorehkan dalam lembaran komitmen tersebut, yakni PWNU DKI Jakarta, PW Muhammadiyah Jakarta, Forum Betawi Rempug, DPD FPI DKI Jakarta, Lembaga Persaudaraan Ormas Islam (LPOI) DKI Jakarta, JIC, DMI Jakarta, KODI Jakarta, PW Persis DKI Jakarta, PW Al Washliyah DKI Jakarta, Pengurus Wilayah Syarikat Islam DKI Jakarta, Majelis Rasulullah, Syamsi Syumus, Laskar Betawi, Pemuda Pancasila DKI Jakarta, Bamus Betawi, Pw Persis DKI Jakarta, Forkabi, PMD Laskar Merah Putih DKI Jakarta, Darul Hasyimi, Al- Muwasholah, Singa Timur, Bang Japar, MATAKIN DKI Jakarta, FK Ulum DKI Jakarta, FSTM Jakarta, Format Fatahillah, PGIW DKI Jakarta, DPD KNPI DKI Jakarta, Himpunan Bina Muallaf Indonesia.