Pemkab  Aceh Barat Bangun Taman Mengaji di Palu

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Masyarakat Aceh memberi cukup banyak perhatian atas bencana di Palu. Setelah pembangunan masjid Jami,  kini bantuan mereka beri untuk membangun gedung serbaguna di pondok pesantren Hikmatussunnah Kelurahan Duyu Palu.

Pesantren ini berlokasi tak jauh dari titik likuefaksi Kelurahan Balaroa. Akibat gempa, bangunan penunjang kegiatan belajar mengajar pesantren ini mengalami kerusakan cukup parah.

Bantuan kali ini datang masyarakat Kabupaten Aceh Barat. Gedung serba guna yang akan dibangun berfungsi juga sebagai taman mengaji bagi santri yang masyarakat Aceh menyebutnya bale seumeubet.
Bupati Aceh Barat, M Ramli mengatakan, bantuan tersebut adalah bantuan rakyat Aceh Barat yang merasa berempati atas bencana di Palu. Kata Ramli, sewaktu gempa dan tsunami 80 persen Aceh Barat luluh lantak dan menelan korban jiwa 250ribu orang.

Kala itu gerakan Aceh merdeka (GAM) masih sengit berkonflik dengan Republik Indonesia.
Dalam situasi itulah banyak tempat tempat hiburan musik bermunculan yang menjadi tempat maksiat.

“Bencana itu karena maksiat. Aceh Barat dulunya banyak tempat musik di tepi pantainya,”kata Ramli.
Karena itu Ramli berharap bantuan rakyat Aceh dalam bentuk pembangunan bale seumeubet di Palu dapat menunjang kegiatan santri di pesantren Hikmatussunnah.

“Kepada santri saya harap pula terus ajak kawan kawan masuk pesantren. Sehingga kita semua bisa menjadi ahli surga,”ujarnya.
Penyaluaran bantuan dilakukan dalam bentuk peletakan batu pertama gedung serba guna, Rabu 15 Mei 2019. Bupati Aceh Barat dan rombongan hadir langsung di lokasi pembangunan.

Sekkot Palu, Asri dalam sambutannya menyebut bantuan rakyat Aceh Barat merupakan sebuah kehormatan besar bagi Pemkot Palu beserta masyarakat.

“Ini bantuan masyarakat Aceh yang kesekian kalinya.
Setelah sebelumnya Gubernur Aceh juga memberi bantuan pembangunan Masjid Jami,”kata Sekkot.

Bantuan itu kata Sekkot tentunya sangat membantu kegiatan pondok pesantren yang kebetulan terdampak cukup parah ketika bencana 28 September 2018 silam.

(mdi/palu ekspres)

Pos terkait