Pelaksanaan SBMPTN 2019, Untad Sediakan 50 Persen Kuota Maba

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Proses pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2019 telah dibuka sejak Senin 10 Juni 2019 pukul 14.00 WITA. Pendaftaran SBMPTN secara nasional akan berlangsung hingga 24 Juni 2019 mendatang.

Untuk di Universitas Tadulako, pada SBMPTN tahun ini menyediakan sebanyak kuota mahasiswa baru (maba) sebesar 50 persen, dari total kuota penerimaan maba tahun ini yang berjumlah 8.650 maba. Kuota tersebut tersebar di 50 Program Studi (Prodi) yang tersedia di Untad.

Para pendaftar SBMPTN sebelumnya telah lebih dulu mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang dimulai sejak 13 April 2019 lalu.
Skor yang didapatkan pada UTBK tersebut, yang menjadi acuan bagi para calon maba untuk mendaftar di Prodi atau perguruan tinggi pilihannya masing-masing.

Kepada para calon maba yang ingin mendaftar SBMPTN di Untad, Ketua Pusat UTBK Untad, Dr. Lukman Nadjamuddin dalam pernyataan resminya menyampaikan, bahwa para calon pendaftar diharapkan dapat memerhatikan secara teliti dan cermat berbagai ketentuan dan persyaratan pada pendaftaran SBMPTN 2019.

“Pendaftarannya dilakukan secara online, melalui website resmi sbmptn.
Para calon maba sudah bisa melihat hasil UTBK, dan itu menjadi prasyarat untuk mengikuti SBMPTN.” jelas Lukman, saat memberikan keterangan pers terkait SBMPTN 2019, di Rektorat Untad, Senin 10 Juni 2019.

Para calon maba yang telah mengikuti UTBK, diberikan kebebasan untuk menentukan dua pilihan Prodi yang diinginkan.
Nantinya nilai-nilai para pendaftar akan diseleksi melalui sistem ranking, untuk menyesuaikan dengan jumlah kebutuhan dan daya tampung setiap Prodi.

“Mereka diberi keleluasaan untuk memilih maksimal 2 pilihan Prodi di mana saja perguruan tinggi yang terdaftar di LTMPT. Dengan skor yang dimiliki itu menjadi barometer kira-kira layak dan berpeluang diterima pada Prodi mana,” ujar Lukman.

Lukman juga mengingatkan kepada para calon maba yang ingin mendaftar SBMPTN untuk tidak percaya kepada siapapun yang menjadi “calo” dengan menawarkan bantuan untuk mempermudah kelulusan di Untad. Ia menegaskan bahwa pada pelaksanaan SBMPTN Untad tidak menjalin kerja sama dengan pihak manapun.

Pos terkait