Kalau pun ada yang berhasil di skala nasional, itu atas upaya mandiri orang per orang. Mestinya Pemerintah Daerah yang turut campur tangan. Mereka dibentuk, disiapkan dan dibiayai. Kita kawal mereka hingga misalnya mendaftar di Akademi Militer atau Akademi Kepolisian atau Akademi profesional lainnya. Beri tanggung jawab masing-masing organisasi perangkat daerah untuk itu. Alokasikan biaya pembinaan prestasi atau bantuan pendidikan untuk mereka,” sebut sosok yang lebih nyaman berkepala plontos ini.
Ia menyontohkan bagaimana putra-putri terbaik dari Sulawesi Selatan punya posisi strategis di Kementerian tertentu, di eksekutif Badan Usaha Milik Negara di pusat pemerintahan. Itulah yang bisa kita tiru. Bila sudah ada, mereka itu nanti yang bisa menyokong pendidikan anak-anak berprestasi yang sudah disiapkan. Saat mereka selesai dengan mudah mereka ditarik menjadi staf ahli atau kemudian menjadi aparatur di Kementerian yang diisi oleh anak daerah kita. Jadi ini akan berkesinambungan jadinya.
“Bila ada yang mau kuliah strata dua, kita biayai, setelah selesai dan mereka ditarik di lembaga atau instansi Pemerintah Pusat kita sokong saja. Insya Allah mereka akan berguna bagi yang lain nantinya,” menurut Magister Pengembangan Wilayah Pedesaan ini.
Lalu bagaimana membangun kota dengan pendekatan kewirausahaan? Anak dari mendiang Badrun Abdurahim Dg Nggale dan Hj. Maemuna ini punya resepnya. Dia bilang tumbuhkan spot usaha-usaha ekonomi mandiri di tiap Kelurahan. Dimodali, difasilitasi, dilatih, dibimbing dan diawasi pengembangannya oleh OPD terkait atau Bapak Angkat dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kota Palu. Mereka di bawah supervisi OPD terkait atau oleh para profesional hingga usaha ekonomi berjalan baik, tidak dilepas begitu saja. Mata rantai usahanya kita siapkan hingga ke pasarnya.
“Mereka itulah nantinya akan menjadi pelopor pemberdayaan yang dilakukan Pemerintah Kota Palu. Pemerintah tidak lagi mesti capek-capek mengurusi semua urusan hidup orang banyak secara serabutan di 46 kelurahan dan 8 kecamatan. Semua terencana dengan baik dan sistematis. Karena sudah ada wirausahawan di tiap-tiap Kelurahan yang akan menanggulangi persoalan sosial ekonomi kemasyarakat di lingkungannya,” papar suami dari Fien Lalan ini.