Kemenristek Dikti dan Untad Kembangkan Teaching Industry Bidang Peternakan

  • Whatsapp

Untuk tahap awal, akan direalisasikan dengan skala kecil yakni sebanyak 30 ekor sapi. Jumain optimis program pengembangan ini akan menghasilkan keuntungan yang positif, mulai dari keuntungan akademik, keuntungan sosial hingga keuntungan ekonomi, meskipun perguruan tinggi tidak menerapkan profit oriented.
“Dengan melihat potensinya sebenarnya tahun ini sudah bisa menguntungkan. Tapi ini bukan untuk profit oriented dulu, hanya buat pembelajaran untuk peternak yang lebih baik. Harapan kita kalau ini memang bisa menghasilkan sesuatu yang baik, kita akan bisa menerapkan kepada seluruh masyarakat atau pengusaha peternakan, dann dalam 3 tahun diharapkan bisa mandiri dengan omzet di atas Rp1 Milyar,” pungkas Jumain.

Sementara itu, Rektor Untad, Prof. Dr. H. Mahfudz menambahkan, untuk mempersiapkan program tersebut saat ini Untad telah menyediakan lahan seluas sekira 100 hektare yang berada di Desa Sibalaya Kecamatan Tanambulava Kabupaten Sigi. Hal ini kata Rektor merupakan jawaban dari Untad atas tantangan dari pihak Direktorat Pengembangan Inovasi Kemenristek Dikti, terkait sejauh mana kesiapan Untad. Saat ini Untad sedang melakukan pembangunan kandang, serta persiapan lahan secara bertahap.
“Alhamdulillah setelah Dirjen memberikan lampu hijau ini akan terealisasi maka Untad segera mengantisipasi itu. Sekarang sudah tersedia pembangunan kandang, kemudian lahan yang tadinya masih semak secara bertahap dilakukan penggusuran. Sekarang sudah tersedia sekitar 10 hektare untuk penanaman makanan ternaknya,” jelas Rektor. (abr/PALU EKSPRES)

Pos terkait