Poster film The Hustel. Foto: Istimewa
Oleh Jeri Wongiyanto (Pecinta dan Pengamat Film)
FILM bertema aksi tipu menipu memang selalu menarik untuk ditonton, bahkan film Dirty Rotten Scoundrels (1988) diremake kembali oleh sutradara Chris Addison dengan judul berbeda “The Hustle”. Jika Dirty Rotten Scoundrels berkisah tentang dua pria yang bersaing menipu seorang wanita kaya raya, film The Hustle adalah kebalikannya. Film ini menampilkan persaingan dua wanita penipu yang berbeda kelas yang menipu pria-pria kaya.
Dikisahkan, wanita bernama Lonnie (Rebel Wilson) adalah penipu kelas teri yang sangat lihai namun sering ceroboh, hingga suatu waktu nyaris tertangkap. Merasa tidak aman, Lonnie lari ke kota Riviera, Perancis. Ia berharap mendapat mangsa dari pria-pria kaya yang kesepian.
Dalam kereta menuju Riviera, Lonnie beraksi melakukan aksi tipuannya, ia dipergoki oleh Josephine (Anne Hathaway, penipu kelas kakap yang hidup bergelimang harta. Aksi tipuannya adalah rayuan maut yang palsu. Merasa mendapat saingan yang masuk ke wilayahnya, dan pernah merusak rencananya, Lonnie harus disingkirkan.
Dalam aksinya Josephine dibantu seorang polisi dan asistennya yang sudah lama berkomplot dengannya. Namun, bukan hal mudah menyingkirkan Lonnie, walaupun sering ceroboh. Ia adalah penipu yang ulung. Josephine pun mengatur siasat, ia merekrut Lonnie dalam timnya, dengan mengajarkannya berbagai keterampilan untuk mendukung aksi tipu menipu mereka.
Kerjasama ini justru berbuntut persaingan, ketika sasarannya menipu seorang jutawan ahli Ilmu Teknologi bernama Thomas (Alex Sharp). Remaja yang tampak bodoh ini ternyata memiliki hati yang baik membuat Lonnie terpesona. Josephine kemudian menantang Lonnie bertaruh siapa yang lebih dulu menguras harta Thomas. Lalu siapakah yang akan menjadi pemenangnya?
Film yang penuh dengan intrik aksi tipu menipu ini memang seru untuk ditonton. Sutradara Addison tahu betul bagaimana memasang teka-teki yang melibatkan penonton. Adegan-adegan komedi yang mengudang tawa bertebaran sejak awal film dimulai. Kekonyolan aksi tipu-tipu ini seakan menampar lembaga hukum di Amerika dan Eropa akan banyaknya tipuan dengan modus jebakan wanita, tak bisa disentuh hukum.