Atasi Hama Cabai dengan Tumbuh-Tumbuhan

  • Whatsapp
IMG-20190828-WA0128

Dalam kondisi tertentu, Yurince bersama anggota dalam kelompok yang ia pimpin kadang menambahkan minyak kayu putih dalam racikan Pesnab. Ini hanya dilakukan jika hama masih tetap bertahan meski telah diberi Pesnab.

“Biasa hamanya kebal. Tapi begitu dicampur minyak kayu putih, hamanya pasti hilang. Sangat mujarab pak,”jelas Yurince ketika ditemui di areal perkebunan anggota KWT, Kelurhan Sisipan, Banggai, Senin 26 Agustus 2019.

Bacaan Lainnya

Pemahaman Yurince tidak sebatas meracik dan menggunakan Pesnab. Ia ternyata fasih akan teori racikan pupuk alami yang bahan aktifnya juga berasal dari tumbu-tumbuhan. Dalam dunia pertanian pupuk alami ini dikenal dengan istilah microorganisme lokal (MOL)

“Kalau kurang tumbuh kita biasanya pakai pupuk gonopu (sabut kelapa) secara terus menerus,”imbuhnya.

Pupuk organik MOL menurut Yurince umumnya juga dibuat dari hasil fermentasi sejumlah jenis tanaman dan buah-buahan. Pepaya, gula merah, air cucian beras dan air kelapa bahan utamanya. Hasil fermentasi bahan ini cukup efektif merangsang pertumbuhan cabai.

“Sama seperti Pesnab, racikan pupuk organik ini juga didiamkan selama satu Minggu baru digunakan untuk menyemprot,”sebut Yurince.

Segelas cairan pupuk organik MOL hasil fermentasi katanya bisa dilarutkan bersama 15 liter air. Takaran ini untuk disemprotkan pada jumlah dan luas tanam yang telah mereka tentukan. Cairan disemprot ketanah sekitar tanaman cabai, dua kali seminggu.

Memasuki umur dua Minggu, lanjut Yurince, cabai sudah harus dipupuk.  Dilanjutkan ketika umur sebulan hingga menjelang masa panen. Penyemprotan MOL pun mereka lakukan pascapanen. 

Pengetahuan Yurince mengenai Pesnab dan MOL ia dapat dari kegiatan sekolah lapang pertanian. Salah satu metode pengembangan CSR PT DLSNG bidang pertanian. Di sekolah lapang itu mereka rutin menggelar pertemuan bersama pendamping dari perusahaan.

“Seminggu sekali kami diberi arahan bagaimana menanam cabai pupuk dan racun organik itu,”bebernya.

Selain sekolah lapang pertanian, KWT binaan PT DLSNG juga diajarkan membentuk kelembagaan kelompok hingga membuat koperasi untuk keberlanjutan modal usaha pertanian bagi setiap anggota.
Melalui koperasi itu, Yurince dan anggota lainnya bisa meminjam dana  yang dihimpun dari simpanan anggota.

Pos terkait