Petugas Asrama Mulai Bersiap Sambut Jamaah Haji asal Sulteng

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Jelang kepulangan Jemaah haji asal Sulteng ke tanah air, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Provinsi Sulteng terus mematangkan persiapan penyambutan jemaah, khususnya terkait kesiapan teknis Asrama Haji transit Palu dalam menyambut Jemaah nantinya. Persiapan tersebut dibahas melalui rapat PPIH bersama para petugas pembantu PPIH, di gedung Madina Asrama Haji transit Palu, Rabu 4 September 2019.

Dalam rapat yang dipimpin Plh. Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, H. Muh. Ramli tersebut, dibahas beberapa item persiapan, di antaranya kesiapan teknis Asrama Haji, mulai dari kesiapan ruangan-ruangan yang akan digunakan, antisipasi ketersediaan air bersih serta listrik di Asrama Haji.
“Kita melakukan persiapan berjenjang, tujuannya menyiapkan teknis di dalam Asrama Haji, seperti apa strategi dari teknis penyambutan Jemaah di Asrama Haji. Ini harus diatur sedemikian rupa supaya tidak ada ketimpangan-ketimpangan yang terjadi,” jelas Ramli kepada wartawan usai rapat.

Bacaan Lainnya

Dalam rapat tersebut. Ramli juga memberikan penegasan kepada para PPIH serta petugas pembantu PPIH di Asrama Haji, untuk memberikan pelayanan maksimal kepada setiap Jemaah. Catatan khusus yang diberikan, adalah para petugas diingatkan untuk melayani Jemaah dengan penuh kesabaran, mengingat kondisi fisik dan psikologis Jemaah yang beragam, setelah menempuh perjalanan yang sangat jauh.
“Apapun kondisinya harus terus ramah dan sabar, serta berpakaian yang sopan selama menjalankan tugas,” imbuhnya.

Selain itu, para petugas diingatkan untuk turut memberikan perlindungan kepada seluruh barang bawaan Jemaah nantinya. Hal ini untuk mengantisipasi agar tidak ada barang Jemaah yang kehilangan akibat ulah oknum tidak bertanggungjawab.
Olehnya, Ramli menegaskan para petugas harus betul-betul memerhatikan tidak boleh ada orang yang tidak berkepentingan masuk ke dalam lingkungan Asrama Haji.
“Biasanya Jemaah itu kalau pulang ada yang membawa barang bawaan tambahan, seperti oleh-oleh untuk keluarga. Petugas kita minta untuk turut melindungi barang-barang bawaan Jemaah. Olehnya, kita batasi betul siapa yang bisa masuk ke Asrama. Khusus bagi penjemput masing-masing Jemaah hanya diberi akses 1 mobil dengan dua orang di dalamnya, yakni sopir dan 1 orang keluarga atau pendamping,” jelasnya lagi.

Pos terkait