PALU EKSPRES, PALU – Masalah stunting atau kekerdilan pada Balita masih menjadi pekerjaan rumah bagi pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Isu ini menjadi pembahasan dalam rapat konsultasi tim penggerak PKK Sulteng Tahun 2019 dengan tema “Peran TP-PKK Dalam Pencegahan Stunting Melalui 10 Program Pokok PKK”, Rabu malam 4 September 2019 di salah satu hotel di Palu.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Hidayat membuka kegiatan menyebut, selain gizi buruk, tingginya perkawinan anak juga berkontribusi terhadap penyebab stunting pada Balita.
“Ini jadi sasaran kita untuk menekan persentasi stunting di Sulteng. Jika semua kabupaten kota di bawah dukungan PKK maka kita bisa mengatasibstunting,”kata Hidayat.
Optimisme tersebut menurutnya cukup beralasan. Pertama karena adanya keterkaitan program OPD dengan program PKK yang memungkinkan terciptanya sinergitas. Serta karena PKK memiliki struktur lembaga dan keanggotaan yang hirarkis dari pusat sampai ke desa. “Sinergitas TP-PKK dapat mendorong para keluarga prasejahtera di pedesaan untuk lebih berperan aktif tidak hanya diam melihat proses-proses pembangunan tapi kini mesti jadi pelaku pembangunan yang responsif,”jelas Hidayat.
Ketua TP-PKK Sulteng Hj. Zalzulmida A. Djanggola, sebelumnya menyatakan kesiapan para kadernya membantu pemda mengatasi stunting lewat pelaksanaan 10 program pokok. Ia juga berharap OPD memberi pembekalan teknis ke para kader sebagai wujud fasilitasi kemitraan.
“Bila pemerintah ingin sukses maka sentuhlah pengurusnya supaya bisa sampai ke akar rumput masyarakat,”kata istri Gubernur Sulteng ini. Kegiatan rapat dirangkai dengan pelantikan Istri Indotang, istri Bupati Donggala, Kasman Lassa sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Donggala periode 2019-2024. Sekaligus menobatkannya sebagai Bunda PAUD dan Ketua Dekranasda Kabupaten Donggala. (Humas)