Pertemuan telaah ini dihadiri Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Andalan Kelompok UPPKS (BPP AKU) Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya BKKBN, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama BKKBN, Kepala Perwakilan BKKBN se-Indonesia, Kepala OPD KB Provinsi, Para Pejabat Administrator BKKBN serta Mitra-Mitra terkait.
Hasto menyebut awal tahun 2019, BKKBN telah melakukan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) dan Simposium Nasional yang dihadiri oleh Internal BKKBN, Mitra Kerja Pusat, dan Provinsi untuk membahas pentingnya program KKBPK dalam era Revolusi Industri 4.0.
“Melalui kegiatan ini diharap terjalin koordinasi yang baik dengan OPD KB provinsi serta seluruh pemangku kepentingan dalam menyusun, mengembangkan dan menindaklanjuti berbagai kebijakan dan strategi Pembangunan KKBPK,”ucap Hasto.
Dalam kesempatan itu Hasto mengingatkan untuk segera merumuskan secara komprehensif melalui diskusi kelompok upaya-upaya strategis apa yang harus dilakukan pada sisa waktu Semester II tahun 2019 dan dijadikan pedoman baik di Pusat, Provinsi sampai dengan lini lapangan.
Selain itu, dilakukan pula Pengukuhan BPP AKU Periode 2019-2023 oleh Ketua Umum BPP AKU Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi. Pengukuhan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya Pasangan Usia Subur yang Ber-KB yang tergabung dalam kelompok UPPKS.
Hasto pun memberikan harapan dan semangat bahwa kita perlu kerja keras untuk membawa BKKBN ini ke dalam rencana induk pembangunan kependudukan yang baru dengan melakukan rebranding jargon-jargon dan visi misinya lebih rapih lagi sehingga diakhir tahun 2019 kita dapat melaunching rebranding BKKBN yang bisa merangkul di anak-anak muda. (HUMAS/palu ekspres)