PALU EKSPRES, PALU – Tiga dosen Universitas Tadulako menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Kecamatan Siniu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) melalui skema Program Kemitraan Wilayah (PKW). Pengembangan pertanian dengan pola sistem pertanian terpadu antara pertanian dan peternakan untuk membangun kemandirian desa menjadi topik kegiatan pengabdian ini.
Ketiga Dosen tersebut berasal dari Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan dan Perikanan. Mereka masing-masing Hasriyanty, Tarsono, dan Anthon Monde. Kegiatan ini sepenuhnya didukung melalui anggaran Program Kemitraan Wilayah (PKW) Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi Tahun Anggaran 2019. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahun ke- 3 di Desa Marantale di Kecamatan Siniu, Kabupaten Parimo yang dipilih sebagai lokasi pengabdian. Pelaksanaan kegiatan ini juga didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Parimo.
Menurut Hasriyanty, tujuan kegiatan ini adalah untuk mendorong masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki secara baik dan arif untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui pengembangan sitem pertanian terintegrasi tanaman dan ternak.
“Sistem pertanian terintegrasi adalah sistem ini sering disebut sistem pertanian tanpa limbah karena limbah tanaman diolah untuk pakan ternak dan cadangan pakan pada musim kemarau dan limbah ternak diolah menjadi pupuk organik, sehingga usaha ini dimaksudkan agar memperoleh hasil usaha yang optimal melalui kegiatan yang saling melengkapi, mendukung dan saling menguntungkan, sehingga dapat mendorong peningkatan efisiensi produksi dan meningkatkan keuntungan hasil usaha tani,” jelas Hasriyanty.
Hasilnya, lanjut Hasriyanty, adalah revitalisasi kelompok tani ternak, penyediaan pakan ternak dengan menanam hijauan pakan seluas 1 ha dengan tujuan mengatasi masalah kekurangan pakan ternak yang selama ini menjadi permasalahan utama bagi petani ternak sapi di Kecamatan Siniu, serta pembangunan 1 unit kandang sapi percontohan.
Pemerintah Provinsi melalui Dinas Peternakan turut memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini dengan memberikan bantuan 10 ekor sapi ternak kepada kelompok tani. Selain itu, pihak desa melalui dana desa juga siap memberikan bantuan kawat duri untuk areal penggebalaan dan 4 ekor sapi. Kegiatan IbW ini memang telah berakhir pada tahun ini, namun menurut Hasriyanty, kegiatan pembinaan dan bimbingan kepada semua anggota kelompok tani ternak ini tetap akan dilakukan demi memantapkan dan meningkatkan ekonomi petani ternak sesuai dengan tujuan jangka panjang kegiatan PKW ini. (ran/palu ekspres)