Jika mengacu pada pola distribusi yang lama, maka kata Ishak, periode kali ini Golkar sangat dirugikan. Pasalnya, anggota dari fraksi Golkar hanya ditetapkan dua orang untuk dua komisi.
“Tentu posisi Golkar disini sangat dirugikan. Karena dia ditarik ke bawah. Seharusnya biasa dapat 3 tiga orang, sekarang tinggal dua orang dari fraksi. Ini sama kedudukannya dengan partai yang mendapat empat kursi. Karena satu kursi itu mahal,”ujarnya.
Terhadap protes Ishak Cae, Wakil Ketua DPRD, Erman Lakuana yang juga dari Fraksi Golkar menjelaskan, Tatib baru memang belum digunakan. Pembagian komposisi personalia komisi menurutnya merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) nomor 12 tahun 2018. Tepatnya pasal 47 ayat 3.
“Kalau memang dihitung secara proporsional dan profesional, bahwa sesungguhnya tidak ada unsur pemerataan. Karena sisa kursi anggota dalam komposisi hanya sejumlah 32 orang,”katanya.
Oleh karena itu jawab Erman, atas pertimbangan dan pemerataan tersebut, akan ada komisi yang jumlahnya hanya 10 anggota.
“Ini sering terjadi pada komposisi personalia sebelum-sebelumnya,”jawabnya Erman.
Hal itupun tambah Erman, dilakukan sesuai usulan dari seluruh fraksi yang dibahas ditingkat pimpinan. Dimana seluruh fraksi mengusulkan adanya pembagian secara proporsional.Dan sudah dikomunikasikan dengan seluruh ketua fraksi.
“Maka inilah hasilnya. Satu komisi 10 orang dan dua komisi 11 orang,”ujarnya.
Atas penjelasan Erman Lakuana tersebut, Ishak Cae pun setuju setelah dimintai persetujuan secara paripurna oleh Ketua DPRD Palu.
Sampai dengan pukul 12.00 WITA, rapat ini diskorsing Ketua DPRD. Rapat paripurna rencananya akan dilanjutkan untuk pembentukan badan-badan DPRD Palu. (mdi/palu ekspres)