PALU EKSPRES, JAKARTA – Kinerja keuangan perbankan tumbuh positif. PT Bank Central Asia (BCA) Tbk mencetak laba bersih sekitar Rp 20,9 triliun pada triwulan III tahun ini. Artinya, terjadi peningkatan laba 13 persen year-on-year (yoy).
Sementara itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengalami pertumbuhan laba Rp 20,3 triliun atau naik 11,9 persen pada kuartal III tahun ini.
“BCA mencatat pertumbuhan kredit di berbagai segmen. Total kredit meningkat 10,9 persen yoy menjadi Rp 585 triliun,” jelas Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Senin (28/10/2019).
Dia menyatakan, pertumbuhan kredit didukung segmen bisnis. Pada segmen tersebut, kredit korporasi meningkat 16,5 persen yoy menjadi Rp 232 triliun. Kredit komersial & UKM tumbuh 10,5 persen yoy menjadi Rp 192,2 triliun.
Meski begitu, Jahja mengakui bahwa pertumbuhan kredit hingga periode September 2019 berada di bawah target yang ditetapkan. Namun, dari sisi industri perbankan keseluruhan, pertumbuhan kredit BCA pada triwulan III ini merupakan yang tertinggi. Sepanjang tahun ini, BCA menargetkan pertumbuhan kredit 8–9 persen.
Di pihak lain, Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi menuturkan bahwa pertumbuhan laba selaras dengan kinerja penyaluran kredit. “Pertumbuhan Bank Mandiri lebih kami utamakan untuk sustainability jangka panjang. Jadi, kinerja tidak hanya diukur pada akhir periode, tetapi juga saldo rata-rata,” terangnya kemarin.
Penyaluran kredit Bank Mandiri sepanjang kuartal III tahun ini ditopang dua segmen utama. Yakni, kredit korporasi dan ritel. Menurut Hery, pertumbuhan kredit Bank Mandiri dibarengi turunnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross 48 basis poin menjadi 2,53 persen.
(ken/dee/c14/hep)