PALU EKSPRES, PALU – Komandan Detasemen Polisi Militer (Danden-POM) Palu XIII-2 Palu Mayor Didik K.W meluangkan waktu berkumpul dan silaturrahim dengan sejumlah wartawan lokal dan nasional di Palu, Rabu 11 Desember 2019.
Pertemuannya santai saja. Digelar di Warkop Celebes Jalan Hi Hayyun Palu. Didik baru tiga bulan menjabat. Sebelumnya dia bertugas di Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad) Jakarta. Dalam kesempatan ini Didik banyak berbincang mengenai tugas-tugas Den-POM secara umum. Terkait program dan penegakan disiplin yang telah dilakukan terhadap jajaran TNI. Menurut dia, dalam menjalankan tugas Den-POM juga butuh keterlibatan banyak pihak. Khususnya media massa yang ia anggap mewakili kepentingan masyarakat.
Keterlibatan itu ia tegaskan sekaitan dengan memberi informasi akan sikap- sikap arogansi jajaran TNI ditengah-tengah masyarakat. “Laporkan kepada kami. Asal informasinya jelas. Jangan begitu ada orang yang rambutnya cepak buat keributan langsung dibilang tentara,”kata Didik.
Di wilayah Sulteng, Didik mengatakan pelanggaran oknum Anggota TNI umumnya hanya terjadi lantaran pelanggaran disersi atau meninggalkan tugas tanpa izin pimpinan.
“Kalau untuk pelanggaran lainnya itu masih nihil,”ujarnya.
Meski begitu, Den-POM Palu lanjut dia sudah pernah memberi sanksi pemberhentian dengan tidak hormat terhadap satu oknum Anggota TNI Angkatan Darat.
“Pemberhentian itu untuk tahun 2019. Sementara satu orang lagi sementara berproses,”demikian Didik. (mdi/palu ekspres)
