PALU EKSPRES, PALU – Perayaan Natal bersama Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2019 mengangkat tema “Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang”. Gubernur Sulteng Longki Djanggola menghadiri perayaan natal yang di pusatkan di Pogombo Rabu (18/12/2019).
Bartolomeus Tandigala ketua Panitia Perayaan Natal mengatakan, tahun ini diantaranya bertujuan untuk meningkatkan rasa keimanan dan ketakwaan para anggota Korpri khususnya yang memeluk agama Kristen sekaligus untuk meningkatkan silaturrahim dan solidaritas antar sesama anggota Korpri.
Barto juga menyampaikan momen sukacita memperingati dan merayakan kelahiran Sang juruselamat yaitu Yesus Kristus ke dunia peristiwa tersebut tidak hanya disambut dan dirayakan lewat ibadah ritual semata melainkan juga diwujudkan dalam ibadah sosial yang dapat memberi kontribusi positif pada lingkungan dimana umat Kristen berada khususnya yang berprofesi sebagai ASN dan menjadi bagian dari keluarga besar Korpri Provinsi Sulawesi Tengah,” kata Barto.
Selain itu, Ketua Dewan Pengurus Korpri Sulawesi Tengah Derry B Djanggola, mengatakan, momen suci natal dapat dijadikan kekuatan rohani umat kristiani. Sekaligus meningkatkan peran serta anggota Korpri sebagai Aparatur Negara yang profesional.
Secara khusus, kata dia, esensi perayaan ini untuk mempertebal rasa kesetiakawanan dan persaudaraan diantara sesama Insan Korpri, hal ini dipandang penting dan sangat diperlukan untuk menjaga eksistensi organisasi Korpri, tujuan ini juga memiliki hubungan erat dengan tema Natal Nasional tahun 2019 yaitu “Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang” dimana sahabat yang dimaksud pada tema tersebut lebih luas maknanya dari sekedar teman biasa, karena figur sahabat ibarat teman rasa saudara yang sangat Setia mendampingi kita baik di kala suka maupun duka.
Melalui Pesan Natal yang disampaikan Pdt. Dharma Salata. Ia menyampaikan Tema Perayaan Natal Tahun ini “Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang” memiliki makna yang luas diperayaan natal tahun ini, hidup bersahabat dan hidup dalam damai akan memaknai kerukunan diantara umat manusia yang penuh perbedaan dan sekaligus mengokohkan keberadaan umat dalam dimensi keutuhan sebagai ciptaannya.






