Limbah Produksi CPM Dikelola Secara Terencana

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU– PT Citra Palu Minerals (PT. CPM), perusahaan tambang emas di Poboya, Kota Palu, akan segera mengoperasikan fasilitas produksinya. Sekaitan hal itu banyak pihak mempertanyakan mengenai pengelolaan limbah produksi tambang emas anak perusahaan PT Bumi Resources Minerals (BRMS) itu.

Manager External Relation and Permit, PT CPM, Amran Amir melalui keterangan tertulis nya, Selasa 7 Januari 2020, mengatakan, Pengelolaan limbah PT Citra Palu Minerals (CPM) dilakukan secara terencana bergantung jenis limbah yang dihasilkan. Untuk limbah domestik padat kata Amran, PT CPM menerapkan sistem 3R (reduce, reuse, recycle), di mana pembuangan limbah padat domestik akan bekerjasama dengan TPA Kawatuna. Hasil pengolahan dari pabrik pengolahan, berupa tailing kering akan ditempatkan dalam Tailing Storage Facility (TSF) kering.
“Sementara untuk limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) seperti, oli bekas, majun dan lainnya, akan disimpan dalam Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) limbah B3, dan akan bekerjasama dengan pihak ketiga berizin untuk pengangkutan/pengelolaan limbah B3,” katanya.

Bacaan Lainnya

Ke depannya menurut Amran, setelah mendapatkan izin pemanfaatan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) maka tailing kering akan dimanfaatkan untuk bahan bangunan (paving block, batako dan lainnya).
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulteng H. Abd Rahim dihubungi, Selasa 7 Januari 2020, mengatakan PT CPM telah memiliki dokumen Analisa Dampak Lingkungan (Andal), RKL dan RPL. ” PT. CPM telan memiliki andal, RKL dan RPL dan juga izin lingkungan sejak tahun 2017,” ujarnya.

Seperti diketahui, PT CPM mengoperasikan konsesi tambang emas seluas 85.180 hektare di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Lokasi tambang Poboya yang merupakan bagian dari area konsesi tersebut diestimasikan memiliki jumlah cadangan bijih sebesar 3,9 juta ton dan jumlah sumber daya bijih sebesar 7,9 juta ton, dengan kadar emas lebih dari 4 g/t.

Adapun valuasi kotor dari tambang Citra Palu Minerals ini senilai US$ 1,47 miliar dengan usia tambang mencapai 8 tahun. Uji coba produksi akan dilakukan pada Januari ini. Pada tahun pertama, BRMS menargetkan dapat memproduksi 100.000 ton bijih per tahun. Sementara untuk tahun selanjutnya, produksi akan konsisten di angka 180.000 ton bijih per tahun. (fit/palu ekspres)

Pos terkait